Editor: Ichsan Mokoginta Dasin
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM–Ketua DPD HNSI Provinsi Bangka Belitung, Johan Murod menegaskan, saat ini nelayan di Babel sudah banyak yang beralih profesi dari menangkap ikan menjadi ‘nangkap’ timah.
“Garis perjuangan HNSI itu adalah Nelayan Sejahtera Negara Kuat. Sekarang nelayan banyak beralih dari nangkap ikan jadi nangkap timah,” tegas Johan Murod via WA ketika dikonfirmasi, Senin (18/10/2021), terkait pro dan kontra pengurus HNSI Kabupaten Bangka menyikapi kegiatan penambangan rakyat di kawasan Teluk Kelabat.
Menurut ‘Panglima’ Asosiasi Tambang Rakyat Daerah (ASTRADA) yang juga Ketua KADIN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, di tengah pandemi Covid-19 HNSI berkomitmen membela rakyat dalam hal mendukung program pemerintah pusat di bidang pemulihan ekonomi nasional maupun pemulihan ekonomi rakyat.
“HNSI tidak mau Jadi tembok tebal penghambat kesejahteraan rakyat dan HNSI tidak mau menjadi tembok tebal penghambat pembangunan,” katanya.
Terkait maraknya kegiatan penambangan di laut saat ini, selaku Ketua HNSI Babel, Johan Murod kembali menegaskan kekayaan laut harus dimanfaatkan semua.
“Nangkep dan Ngurus barang di aek,
Ade Ikan tangkep ikan.
Ade ketem tangkep ketem.
Ade timah tangkep timah.
Ade baye pacaklah dukun baye nangkep e (menangkap dan mengurus benda atau potensi yang ada di perairan, jika ada ikan tangkap ikannya.
Ada kepiting tangkap kepitingnya.
Ada timah tangkap timahnya.
Ada buaya biarlah dukun buaya yang menangkapnya),” tandasnya. (Tras)