Penulis : Kulul Sari
BANGKASELATAN, TRASBERITA.COM — Selama tiga hari, Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Selatan menggelar pelatihan Pemandu Wisata Budaya yang dilaksanakan mulai 2 – 4 desember 2021, di Hotel Grand Marina Toboali Bangka Selatan.
Sebanyak 40 peserta dari utusan komunitas pengelola destinasi sejarah dan budaya, komunitas pemerhati budaya, Duta Wisata dan Pemandu Wisata Budaya yang ada di Kabupaten Bangka Selatan mengikuti kegiatan tersebut.
Narasumber pelatihan antara lain Dato’ Akhmad Elvian DPMP, selaku Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan, Toto dari HPI Babel dan Agung Purnama, Praktisi Pemandu Wisata Museum Timah Mentok.
“Tujuan dari Pelatihan Pemandu Wisata Budaya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, memotivasi dan kompetensi para pemandu wisata budaya agar dapat meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan pemanduan wisata kepada wisatawan,” jelas Kepala Bidang Pemasaran Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Selatan Nirmayani SH.
Selain teori, pelatihan ini juga dilakukan praktik langsung di lapangan dengan mengunjungi tiga objek wisata yang telah didaftarkan sebagai cagar budaya yang berada di Sabang atau Toboali, yaitu Kelenteng Dewi Sinmu, Benteng Toboali dan Wisma Samudera.
Praktek langsung ke lapangan objek wisata ini adalah sebagai simulasi untuk peserta yang akan memandu wisatawan budaya yang datang ke objek wisata, yang menjadi wiilayah pemandu wisata.
Peserta dibagi tiga kelompok guna menjelaskan tiga objek wisata tersebut.
Kelompok pertama, bertugas memandu wisatawan di Kelenteng Dewi Sinmu, di dampingi Toto dari HPI Babel dan Agung Purnama dari Praktisi Pemandu Wisata Museum Timah Mentok.
Rombongan ini di dampingi staf Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Selatan.
Kelenteng Dewi Sin Mu adalah salah satu peninggalan bersejarah di Kabupaten Bangka Selatan.
Pada bel yang berada di dalam bangunan klenteng, terdapat angka tertulis tahun 1862.
Bangunan ini berada di sebelah timur laut kawasan wisata Benteng Toboali.
Menurut informasi yang kami dapat, di Kelenteng ini terdapat sumur yang berair jernih dan tidak pernah kering.
Objek wisata kedua yakni Benteng Toboali. Ada yang berpendapat bahwa Benteng ini di bangun oleh Inggris pada abad 18 dan ada juga yang mengatakan dibangun pada abad 19 oleh penjajah Belanda.
Namun yang pasti Benteng ini pernah digunakan tentara Belanda sebagai basis pertahanan dari serangan musuh-musuhnya.
“Dahulu disini pernah tinggal seorang polisi Almarhum Pak Saridon”, kata pak Adi, Juru Jaga Benteng Toboali, Sabtu (4/12/2021).
Objek Wisata ke tiga yang jadi sasaran kunjungan peserta adalah Wisma Samudera.
Wisma Samudera ini letaknya tidak berjauhan dengan Benteng Toboali, tepatnya di simpang lima Toboali.
Wisma ini sangat bersejarah bagi perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia karena pernah menjadi rumah persinggahan Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno di masa penjajahan Belanda. (tras)