Penulis: Bangdoi Ahada
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Kabar delapan kontainer berisi pasir zirkon yang disebut – sebut milik PT Cinta Alam Lestari (CAL), tampak mulai digeser-geser oleh alat berat dari Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (12/10/2021).
Tampak jelas alat berat berada di dekat kontainer berisi pasir zirkon tersebut, yang selama ini tertahan di halaman Pelabuhan Pangkalbalam.
Kedelapan kontainer berisi ratusan ton pasir zirkon ini, beberapa bulan lalu sebenarnya telah diturunkan pihak pelabuhan dari atas kapal, kembali Pelabuhan Pangkalbalam, lantaran diperiksa oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, yakni Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin.
Sebelumnya, ratusan ton pasir zirkon ini dimuat dalam delapan kontainer sempat berada di atas kapal dan siap diekspor ke China, dari Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Minggu (4/4/2021) lalu.
Namun, belum sempat lego jangkar, kedelapan kontainer berisi zirkon milik PT CALtersebut diturunkan dan parkir di kawasan Pelabuhan Pangkalbalam.
Informasi yang dikumpulkan TRASBERITA.COM, bahwa PT Cinta Alam Lestari pernah mengajukan surat permohonan untuk dapat dilakukan pengecekan ulang kadar
Export Pasir Zircon milik perusahaannya ke lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah yaitu PT Sucofindo Indonesia.
Berdasarkan hasil analisa dari PT Sucofindo Indonesia, menyatakan bahwa hasil kadar sudah memenuhi batasan minimum Export yaitu ZrO2+Hf02 > 65.5%.
Kabar yang beredar, pasir zirkon yang sempat gagal di ekspor ke China ini telah dipindahkan dari Pelabuhan Pangkalbalam.
Belum diketahui pasti, apakah akan kembali dikirim ke luar atau di simpan di gudang pemilik yakni PT CAL.
Untuk mengetahui apa yang terjadi dengan pergeseran delapan kontainer ini dari Pelabuhan Pangkalbalam, TRASBERITA.COM sempat menanyakan kepada Humas Bea Cukai, Suharyanto dan Agung melalui pesan whats app (WA), Rabu (13/10/2021) pagi.
Keduanya menjelaskan hal yang hampir sama terkait pegeseran 8 kontainer berisi pasir zirkon di Pelabuhan Pangkalbalam tersebut.
“Benar Bang, kemarin 8 kontainer berisi pasir zirkon milik PT CAL telah dipindahkan dari Pelabuhan Pangkalbalam, ke pabrik PT CAL,” ujar Agung.
Pemindahan 8 kontainer pasir zirkon ini, kata Agung, berdasarkan permintaan langsung dari PT CAL.
“Mereka memang mengurusi surat permintaan untuk memindahkan 8 kontainer pasir zirkon tersebut keluar dari pelabuhan. Kita juga sudah cek, baik dokumen maupun kepastian barang dan tonase isi 8 kontainer tersebut. Benar isinya pasir zirkon dan berjumlah sekitar 200 ton. Sama dengan jumlah ketika barang ini gagal di ekspor,” jelas Agung.
Sementara itu, Suharyanto juga menambahkan bahwa terkait 8 kontainer berisi zirkon milik PT CAL tersebut telah dibatalkan ekspornya.
“Mereka membatalkan ekspor barang tersebut,” ujar Suharyanto.
Sesuai ketentuan, kata Suharyanto, setelah dibatalkan ekspornya, maka barang harus dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Pelabuhan Pangkalbalam.
Sedangkan untuk bisa kembali diekspor, maka pihak PT CAL harus mendapat izin kembali dari instansi terkait ( surveyor), selanjutnya mengajukan pemberitahuan ekspor barang ke Bea Cukai.
“Terkait barang ini dipindahkan kemana dari Pelabuhan Pangkalbalam, apakah mau diekspor kembali, kalo diekspor tujuannya kemana silahkan ditanyakan ke PT CAL,” tukas Suharyanto.
Diakui Agung maupun Suharyanto, hingga Selasa (12/10/2021), pihaknya belum mendapat info ada pemberitahuan ekspor barang atasnama PT CAL.
Untuk mendapatkan penjelasan dari PT CAL, TRASBERITA.COM mencoba menkonfirmasi ke Marcel, yang disebut-sebut sebagai salah satu orang penting dengan 8 kontainer pasir zirkon ini.
Trasberita menanyakan status barang tersebut, dan kemana 8 kontainer zirkon ini akan dibawa keluar dari Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sejak konfirmasi dikirimkan Selasa (12/10/2021) sekitar pukul 23.46 WIB, namun hingga berita ini dimuat pada Rabu (13/10/2021) sekitar pukul 11.20 WIB, Marcel belum memberikan jawaban.
Pesan yang dikirim ke nomor WA miliknya, hanya dibaca. (TRAS)