Mau Tahu Hebatnya Durian Desa Gudang? Pas di Mata Pas di Lidah

Durian asal dari Desa Gudang Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, rasanya pas dimata pas dilidah. (ist)

SIMPANGRIMBA, TRASBERITA.COM — Bicara durian, Desa Gudang juga gudangnya raja buah ini.

Mau tahu kelebihan durian dari Desa Gudang Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan ini? Pas dimata, pas dilidah.

Bacaan Lainnya

Jika sebelumnya banyk orang hanya tahu jika Desa Gudang dikenal sebagai salah satu wilayah penyebaran agama Islam, situs prasejarah dan taman wisata alam yang menyejukkan mata, kini satu lagi kelebihan Desa Gudang yakni gudangnya durian.

Selain Desa Gudang, beberapa desa di dekat Desa Gudang juga menjadi pusat durian, antara lain Sebagin, Permis dan Rajik.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya hasil panen durian tahun ini walau tidak begitu melimpah, namun cukup menarik masyarakat Bangka Belitung untuk berburu durian, bahkan hingga penduduk luar Bangka.

Terutama di Desa Gudang, beberapa tahun terakhir sangat dikenal sebagai sentra durian.

Karena dikenal luas, maka Pemerintah Desa Gudang mendirikan tugu durian di sebelah timur sebelum memasuki Desa Gudang yang dikenal juga dengan pejuangnya yakni Batin Tikal.

Di desa ini ada ribuan pohon durian milik masyarakat yang menyebar dari dataran rendah hingga ke perbukitan yang ada di sekitar gugusan Bukit Permisan.

Dari beberapa informasi yang didapat, masyarakat masih mengandalkan durian lokal yang tidak kalah enaknya dari durian yang berasal dari luar daerah.

Dari beberapa pemilik mengatakan bahwa hasil panen saat ini tidak melimpah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan curah hujan yang berlebihan, sehingga bunga dan putiknya rontok.

Selain itu, saat pohon sedang berbunga, diserang oleh lutung dan kera.

“Waktu sedang bekembang kemaren banyak di serang Lutung, maklumlah agik banyak kayu-kayu dan dak disiangi. Selain itu kebanyakan turun hujan. Jadi banyak kembang yang rontok,” kata Asri (51), pemilik pohon durian, warga Desa Gudang.

Ditemui secara terpisah, Keria H Usman mengatakan, hasil panen tahun ini walau tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, namun cukup memuaskan. Harga jualnya juga stabil.

Bahkan ia mengungkapkan justru pembeli sendiri yang menentukan harga,

“Walau dak begitu banyak, tapi lumayanlah. Dan kualitas buah cukup bagus. Banyak yang pesan. Kalau harge rata-rata perbutir yang bagus Rp 25.000, dan terendah Rp 10.000. Bahkan karena kualitas buahnya bagus, isinya bagus, kadang justru dari pembeli yang menentukan harge, dan di atas harge patokan kite,” ungkap Keria, petani dan pemilik pohon durian

Menurut Keria, duriannya bahkan di datangi oleh beberapa instansi, karena rasanya yang pas dilidah.

“Alhamdulillah, durian kite bahkan cukup dikenal hingga orang-orang dari beberapa dinas dari kabupaten dan provinsi. Umumnya mereka datang agik setelah mencicipi durian dari kami,” ungkapnya.

Mungkin tidak berlebihan apa yang diungkapkan oleh pemilik 70an pohon durian ini.

Ardiansyah dan kawan-kawan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan menyempatkan diri untuk mencoba durian Desa Gudang.

“Mantep legit, sangat terasa ketika makan. Kenyal, pas lah pokoknya, sangat memuaskan. Rasanya tajam. Pas dimata, pas dirasa. Dan…walau sudah kenyang, melihatnya merasa mau lagi, mau lagi dan mau lagi. Tapi nahan diri,” ungkap Ardiansyah.

Bahkan karena rasanya yang sangat berasa, rombongan dari dindik Bangka Selatan ini merekomendasikan rekan-rekannya yang lain untuk mencicipi durian Pak Keria Usman. (TB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *