Laporan: huzari
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM – Dr Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tak lelah mengkampanyekan pencegahan pernikahan usia anak. Pesan tersebut juga disampaikan saat Pembukaan Pelatihan Jaya Melati I yang digelar Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Selasa pagi (26/1/2022).
Tak hanya menyampaikan pesan agar tidak melakukan pernikahan usia anak, sebab Asyraf yang juga Ketua Kwartil Wilayah Kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah Bangka Belitung ini memberikan Buku Panduan Pencegahan Perkawinan Anak dan Talking Point’ Ustadzah Pentingnya Pendidikan.
“Penduduk Bangka Belitung berjumlah lebih kurang 1,4 juta jiwa, dan sekitar 34-35 jiwa merupakan anak-anak. Saya harap kepanduan Hizbul Wathan bisa menjadi teladan,” jelasnya saat pembukaan kegiatan di halaman SMA Muhammadiyah, Pangkalpinang, Rabu (26/1/2022).
Jika belum berusia 19 tahun, Asyraf menyarankan agar memiliki kartu identitas anak (KIA). Banyak manfaat dari kartu identitas anak salah satunya, bisa mendapatkan diskon di beberapa fasilitas bisnis. Selain itu, kepemilikan KIA sebagai bentuk tertib sebagai warga negara.
Jumlah pernikahan usia anak di Bangka Belitung masih tinggi. Asyraf menjelaskan, banyak kendala jika melakukan pernikahan diusia anak secara psikologis anak masih belum siap menikah. Begitu juga secara ekonomi, kemungkinan masih belum mapan.
Anggota Hizbul Wathan harus menjadi contoh yang baik. Ia menambahkan, hendaknya kepanduan Hizbul Wathan juga bisa menjadi pelapor terhadap tindakan kurang terpuji. Sebab sekarang ini pelecehan seksual dan kekerasan pada anak dapat terjadi dimana saja.
“Pembagian buku ini hendaknya bisa menjadi contoh, selanjutnya sampaikan informasi terbaik. Kita harus memberikan karakter terbaik kepada bangsa ini umumnyanya dan kader Muhammadiyah pada khususnya,” ungkapnya. (Tras)