Bakti dan Cinta Negeri Pertamina Patra Niaga IT Pangkalbalam Merawat Bumi, Kecil Menanam, Dewasa Memanen Demi Rakyat Sejahtera di Pangkalpinang Pangkal Kemenangan

Penyerahan Kelanjutan Pengelolaan Kebun Raya Tua Tunu dari Pertamina Patra Niaga IT Pangkalbalam Kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Oleh : Yulia Wartawan Trasberita.com

PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM – Menikmati keindahan alam adalah salah satu cara terbaik untuk terus memuji kekuasaan Ilahi Yang Maha Luas yang juga telah menciptakan hutan sebagai tempat untuk menemukan inspirasi sederhana dalam berkarya dan bakti kepada masyaraka, bangsa dan negara.

Bacaan Lainnya

Begitulah ungkapan hati Yudi Anovi (46th), yang sudah mengabdikan dirinya selama 18 tahun sebagai Pegawai Harian Lepas (PHL) di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang ini, yakni dengan penempatan tugas sebagai pengelola di Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang.

Pada tahun 2009, Pemerintah Kota Pangkalpinang di bawah kepimpinan Walikota Pangkalpinang H Zulkarnain Karim (alm) secara resmi membuka Program Green Revolution Pangkalpinang City atau Program Revolusi Hijau Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, di hutan kota multifungsi di Desa Tua Tunu Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang. Peresmian pada saat itu dihadiri oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Republik Indonesia, MS Ka`ban.

Seiring telah diresmikannya Hutan Kota Pangkalpinang tersebut, juga berdampak bagi seorang Yudi Anovi. Karena tak lama setelahnya, ia diperbantukan DLH untuk membantu mengelola Hutan Kota Pangkalpinang tersebut.

Pasalnya, saat itu area ini masihlah terasa gersang, karena beberapa bagian lahan sudah ditumpangi warga untuk berkebun tanaman nanas. Hingga kini tahun 2024 Yudi pun tetap istiqomah menjaga kepercayaan yang diberikan DLH Pangkalpinang kepadanya, karena sudah merasa menyatukan dirinya dengan kawasan yang kini berganti nama menjadi Kebun Raya Tua Tunu Kota Pangkalpinang sejak 2017 itu.

Yudi Anovi Pengelola Kebun Raya Tua Tunu Menunjukan Hasil Pengembangan Madu Kelulut Dari Program CST Pertamina Patra Niaga IT Pangkalbalam Tahun 2024

“Motivasi saya kenapa masih bertahan merawat dan menjaga Hutan Raya Tua Tunu Pangkalpinanh ini sangat sederhana, karena saya hanya ingin terus berkarya, saya berharap hasilnya nanti bisa ikut dinikmati bersama banyak orang,” ujar Yudi saat ditemui penulis disela-sela aktivitasnya di Hutan Raya Kota Pangkalpinang, (21/10/2024).

Yudi juga mengaku tak punya waktu untuk mengeluh, meski sudah belasan tahun menjaga dan merawat Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang ini, namun ia tak mengajukan diri untuk pindah tugas ke tempat lain, sekalipun juga tak kunjung diangkat menjadi ASN atau PPPK. Karena baginya selama masih diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk menjaga dan merawat Kawasan Hutan Raya Kota Pangkalpinang, maka selama itu dirinya tetap akan terus berbuat.

Yudi mengaku mendapatkan pembayaran honor dari Pemerintah Kota Pangkalpinang sebesar Rp 2.175.000 perbulan dan tambahan uang makan Rp 10.000 dikalikan per 15 hari kerja. Dengan honor yang diterimanya ini justeru sudah sangat bersyukur, terlebih sang istri dan anak-anaknya selalu menjadi garda terdepan dalam mendukung profesinya tersebut.

Setiap hari Yudi mengendarai motornya untuk berangkat dari rumahnya di Kelurahan Air Itam Kota Pangkalpinang menggunakan untuk melaksanakan tugasnya di Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang mulai pukul 07.00 – 16.00 WIB, Berbagai aktivitas pun dilakukannya dari mulai membersihkan sejumlah spot yang ada di sekitar kawasan hutan, menjaga dan merawat fauna dan flora yang ada di sekitar kawasan, sebagai tour guide saat menerima kunjungan dari berbagai kelompok masyarakat yang ingin berkunjung atau melakukan wisata edukasi di Kebun Raya Tua Tunu Kota Pangkalpinang dan lainnya.

“Berbagai pengalaman suka dan duka telah saya rasakan selama bertugas di Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang. Salah satunya pengalaman yang tak bisa dilupakannya adalah pada tahun 2015, terjadi kebakaran di Kawasan Kebun Raya Tua Tunu Pangkalpinang. Kondisi ini membuat sebagian kawasan hangus terbakar, dan pohon-pohon yang sudah kita rawat selama ini juga ikut terbakar dan mati, tentunya ini membuat saya sangat sedih pada saat itu. Namun karena rasa cinta dan semangat saya untuk terus berkontribusi merawat hutan ini, serta dukungan keluarga dan sahabat-sahabat saya mampu bangkit kembali untuk melakukan penanaman ulang pepopohan penghijauan,” ujar Yudi bercerita.

Pos terkait