Baskara Bakti, Asalnya dari Warga Pulau Semujur yang Dipindahkan Paksa

Penulis : Meilanto, Pegiat Sejarah dan Budaya Bangka Tengah

BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM — Sejarah desa bermula pada tahun 1967, penduduk Desa Baskara Bakti sebagian besar dihuni oleh suku Sekak yang pada awalnya mereka mendiami pulau Semujur.

Bacaan Lainnya

Dikarenakan Pulau Semujur sebagai tempat penyelundupan timah, maka pemerintah menginginkan penduduk Pulau Semujur untuk pindah ke Pulau Bangka.

Akan tetapi, karena saat itu mereka dipimpin oleh KKO Aritonang yang melakukan perlawanan, maka upaya pemindahan tersebut gagal.

Pada tahun 1979 Pangdam Sudomo mengirimakn tujuh kapal perang dan dua buah helikopter untuk mengepung Pulau Semujur yang kemudian melakukan penembakan sebagai bentuk peringatan.

Masyarakat saat itu tidak bisa melakukan perlawanan, sehingga dipindahkanlah penduduk Pulau Semujur ke lokasi Desa Baskara Bakti sekarang ini.

Pada saat itu Desa Baskara Bakti masih berupa hutan dan kebun warga suku Cina. Kemudian tanah tersebut dihibahkan untuk menjadi pemukiman warga pulau semujur yang dipindahkan ke pulau Bangka.

Melihat kondisi warga yang saat itu tinggal di dalam camp-camp terpal maka pemerintah mengambil satu kebijakan untuk membangun rumah-rumah warga yang saat orde baru dikenal dengan AMD (ABRI Masuk Desa).

Kegiatan ini merupakan bentuk gotong royong antara ABRI dan masyarakat.

Nama Baskara Bakti diambil dari nama pemimpin TNI dalam kerja bakti pada saat itu yang bernama Baskara sedangkan bakti diambil dari kata kerja bakti.

Maka terbentuklah nama Baskara Bakti untuk mengingat jasa pendiri desa ini.

Nama Baskara bakti digunakan dengan maksud penyatuan dua dusun, yaitu Dusun Kedimpal dan Dusun Tanah Merah dengan tujuan agar tidak terjadi kecemburuan sosial. (*/tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *