Berkah Mart Yang ‘Tersungkur’, Kok Indomaret dan Alfa Mart Yang Disalahkan?

ilustrasi. (ist)

PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Ketua Komisi II DPRD Bangka Belitung, Adet Mastur merasa heran, kondisi Berkah Mart yang terpuruk, kok kehadiran Indomaret dan Alfamart yang diperrsoalkan.

Menurut Adet, keberlangsungan nasib Berkah Mart ini tidak ada korelasinya dengan kehadiran waralaba Indomart, Alfamart dan sejumlah minimarket lokal lainnya.

Bacaan Lainnya

“Saya dapat informasi kalau Berkah Mart dinilai gagal karena diserang Alfamart dan Indomart. Rasanya agak aneh, Berkah Mart ini kan programnya mulai dianggarkan dan dieksekusi tahun 2018. Sedangkan Indomaret dan Alfamart baru masuk tahun 2020 akhir, korelasinya dimana?,” tanya Adet, Jumat (16/7/2021).

Apalagi jika dihubungkan dengan penempatan lokasi Indomaret ataupun Alfamat, diakui Adet, tentu alasan ini tidak nyambung dengan kondisi Berkah Mart yang melambat saat ini.

“Alfamart maupun Indomart ini lokasinya masing-masing cuma satu unit tiap kecamatan, sedangkan untuk Berkah Mart itu tiap desa ada satu unit. Hal ini juga menguatkan kalau tidak ada korelasinya keberlangsungan Berkah Mart karena adanya Indomart dan Alfamart,” tukas Adet.

Dijelaskan Adet, pada tahun 2018 lalu, dalam program Berkah Mart yang diajukan Gubernur Bangka Belitung, pihaknya sudah menganggarkan guna memberikan bantuan kepada BUMDes untuk pengelolaan Berkah Mart, sekitarnya 20an BUMDes.

Namun kenyataanya, hingga sekarang tidak performa Berkah Mart belum jelas keberlangsungannya.

“Padahal Berkah Mart lahir dua tahun lebih sebelum adanya Indomart dan Alfamart.

Dulu kenapa kami menyetujui progam Berkah Mart ini, karena saat itu konsep awal yang mereka jelaskan, melalui Berkah Mart yang hadir ditiap desa ini, selain bisa menyediakan kebutuhan rumah rumah tangga, juga akan mampu menampung hasil-hasil pertanian dan perkebunan lokal dan menjualnya ke pasar dan ke toko-toko yang ada di desa. Tapi apa yang terjadi,” kata Adet.

Gagalnya program Berkah Mart, diyakini Adet, karena manajemennya pengelolaan yang kurang tepat.

Dikatakan Adet, marwah Berkah Mart ini seharusnya bisa membantu masyarakat desa dalam mendapatkan kebutuhan rumah tangga karena merupakan satu-satunya distributor tingkat desa yang bisa memberikan harga yang lebih murah.

“Seharusnya jika dikelola dengan baik, Berkah Mart mampu memberikan andil besar dalam perputaran ekonomi di tiap desa.Namun nyatanya terbalik,” tegas Adet. (TB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *