Penulis : Tim Jobber
BANGKA, TRASBERITA.COM — Dak mempan dipadah (tidak bisa dinasehati–red).
Begitulah kira-kira yang terjadi dengan penambang timah illegal di Perairan Mengkubung, Batu Hitam dan sekitarnya, di Laut Teluk Kelabat Dalam, Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Betapa tidak, meski sudah pernah didemo oleh para nelayan dan dilaporkan ke Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung maupun ke Polda Bangka Belitung, namun ulah para penambang illegal dengan koordinator tambang tersebut, tetap saja berani menambang di Mengkubung dan Batu Hitam.
Yang terbaru ini, rombongan nelayan Teluk Kelabat bersiap siaga di Perairan Mengkubung, untuk mencegah iring-iringan ponton suruhan oknum Kadus Tanjung Batu, yang mau masuk wilayah perairan Mengkubung sampai Pulau Padi.
Alasan para nelayan tersebut, agar mereka (red-nelayan) bisa menjaring, dan tidak terganggu oleh aktivitas para penambang yang menggunakan ponton isap produksi maupun ponton selam.
Usaha nelayan untuk menghalau dan menghalangi aktivitas tambang illegal di Perairan Mengkubung dan Batu Hitam ini seakan membentur batu karang.
Entah karena koordintor tambang illegal ini yang terlalu sakti, atau memang karena pata penambang tersebut yang tidak mempan dipadah.
Informasi yang berhasil dirangkum Tim Journalis Babel Bergerak (Jobber), oleh salah satu nelayan Teluk Kelabat (AK) ketika menghubungi tim Jobber, menyebutkan bahwa dirinya bersama beberapa nelayan sedang menunggu ponto-ponton yang siap ditarik masuk ke wilayah Mengkubung dan sekitarnya.
“Kami dengar mereka mau narik ponton, jadi kami jaga disini agar tidak masuk wilayah tangkap nelayan, dan minta jangan ado lagi aktivitas tambang di wilayah Mengkubung sampai Pulau Padi, karena itu wilayah nelayan,” kata AK, Selasa (02/01/2024).
“Mereka ni mau narik lagi ke wilayah ini, katanya diperintah oleh Kadus, ada juga yang ngomong diperintah RT Tanjung Batu, apa hubungannya mereka, pokoknya saya tegaskan, dari Pulau Mengkubung sampai Pulau Padi, jangan ada lagi ponton parkir, apa lagi beroperasi,” tegasnya.
Ketika ditanya terkait statement oknum Kadus yang memberi pernyataan di media online, kalau Kadus Tanjung Batu tidak lagi bermain tambang, pernyataan Kadus tersebut segera dibantah oleh AK.
Justru AK menerangkan, jika omomgan oknum Kadus itu tidak sesuai dengan praktek di lapangan.
“Dio ni bang, tiap kali ketemu kami, selalu bilang siap mundur, siap mundur, tapi praktek dilapangan dio yang nyuruh,” terang AK.
Begitu juga ketika disinggung mengenai pengumpulan KTP warga Mengkubung, AK mengatakan kalau sebenarnya warga menolak.
“Tidak benar itu bang, warga Mengkubung menolak untuk ngumpul KTP,” katanya.
Terpisah, Kadus Tanjung Batu Ismail atau yang akrab dipanggil Agus ini tidak bersedia berkomentar banyak, terkait dirinya yang dihubung-hubungkan dengan para penambang di Teluk Kelabat. Ia hanya menjawab tidak, saat dihubungi.
“Tidak,” jawabnya singkat, Kamis (04/01/2024). (JB/tras).