BANGKA, TRASBERITA.COM — Suka atau tidak suka adalah hal yang biasa. Termasuk pergantian Direktur PT Timah Tbk dari Moctar Riza Pahlevi Thabrani kepada Ahmad Ardianto, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Timah Tbk (TINS), pada Kamis (23/12/2021).
Sebagian warga Bangka Belitung menyayangkan pergantian yang terkesan tiba-tiba tersebut, yang akhirnya mengganti Dirut Riza Pahlevi bersama empat direktur lainnya.
Yang menyayangkan pergantian tersebut, karena mereka menilai saat ini kondisi PT Timah sedang bagus-bagusnya.
Selain itu, Riza Pahlevi dinilai responsif terhadap kebutuhan masyarakat Bangka Belitung yang membutuhkan uluran kebaikan PT Timah.
Di masa kepemimpinan Riza, para pelaku UMKM juga mendapat perhatian, sehingga banyak pelaku UMKM yang akhirnya tumbuh dan berkembang karena bantuan dan binaan PT Timah.
Namun berbeda pula bagi sebagian warga yang menginginkan pergantian di jajaran Direksi PT Timah Tbk.
Warga yang kontra ini berharap dengan adanya pergantian tersebut, maka para direksi yang baru lebih memperhatikan lingkungan Bumi Serumpun Sebalai.
Warga juga berharap direksi yang baru akan mampu mengakomodir masyarakat yang saat ini sedang bermain kucing-kucingan.
Warga yang kontra ini berharap direksi yang baru bisa memberikan ruang kepada masyarakat untuk ikut menikmati aktivitas menambang secara legal, sehingga para penambang ini bisa diarahkan untuk lebih memperhatikan lingkungan.
Salah satu organasasi masyarakat di Bangka Belitung, yakni Indonesia Bekerja (Inaker) Babel termasuk salah satu ormas yang mendukung pergantian jajaran Direksi PT Timah Tbk.
“Pada prinsipnya mendukung kebijakan Mentri Erick Tohir. Sebenarnya siapapun yang menjadi Dirut dan segenap jajaran Direksi PT Timah Tbk, Inaker Bangka Belitung mendukung keputusan mentri BUMN,” ujar Ketua Inaker Babel, Aboul A’la Almaududi SH, Minggu (26/12/2021).
Alasan Inaker Babel mendukung jajaran Direksi PT Timah Tbk yang baru adalah berharap ada perubahan di tubuh perusahaan negara tersebut.
“Kita meyakini jajaran Direksi yang baru ini tentu akan lebih meningkatkan kinerja kedepan. Dan biasanya orang baru akan memiliki program yang baru pula. Karena itu kita yakin dengan jajaran direksi yang baru ini untuk membangun energi baru pula,” ujar Aboul.
Dikatakan Aboul, saat ini Inaker Babel melihat masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh jajaran Direksi PT Timah yang baru, diantaranya maraknya penambangan ilegal di Babel saat ini.
Inaker meminta Direksi yang baru untuk menertibkan maraknya penambangan ilegal di Babel.
Pasalnya, kata Aboul, konsep penambangan Ilegal telah merusak tatanan ekosistem lingkungan di Bangka Belitung karena tidak ada konsep reklamasi.
Apalagi penambangan ilegal sangat berbahaya untuk kelestarian alam dan lingkungan Babel kedepannya nanti
“Kami sempat berkomunikasi dengan salah satu Direksi yang lama dan mengapresiasi kinerja direksi yang lama. Perlu adanya grand disain untuk mencari solusi para penambang illegal ini. Tetapi tentunya juga memperhatikan masyarakat yang ingin ikut menikmati kekayaan alam di perut bumi Babel ini,” tukas Aboul.
Aboul berharap direksi PT Timah yang baru dapat lebih mengedepankan profesionalitas dalam bekerja, serta memikirkan juga bagaimana ikut serta membangun babel lebih massif lagi. (tras)