Gubernur Babel dan Pokdarwis Danau Pading Teken MoU, Gerakan Awal Akan Tanam 2.000 Bibit Buah-Buahan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggelar sosialisasi kegiatan gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai, Selasa (30/11/2021). (rohmad/tras)

Penulis : rohmad riduan

BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggelar sosialisasi kegiatan gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang mengusung tema “Melestarikan Hutan, Menjaga Rumah Masa Depan” ini digelar di Desa Perlang Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (30/11/2021).

Gubernur Babel Erzaldi Rosman dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Danau Pading merupakan danau eks tambang Koba Tin.

Atas inisiatif dan kreatifitas Pokdarwis Danau Pading, akhirnya dikelola menjadi kawasan Desa Wisata yang cukup representative untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Bangka Tengah.

Danau Pading akan dikembangkan dan akan berkolaborasi antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Babel dan Pemkab Bangka Tengah, bersama Pokdarwis Danau Pading.

Kerjasama ini akan diikat melalui MoU (Memorandum of Understanding), yang tentunya akan mengajak mitra untuk bersama-sama mengembangkan desa wisata ini menjadi bermanfaat bagi orang banyak.

Untuk tahap awal ini, sebanyak 2.000 bibit akan ditanam di area Danau Pading, antara lain bibit Alpukat, Jambu Mente, Jeruk Kunci, Sirsak dan Nangka.

Diakui Gubernur Erzaldi, pertumbuhan sektor wisata saat ini memang belum selaras dengan petumbuhan ekonomi dibandingkan dengan sektor pertanian, perikanan dan perkebunan yang sudah hampir menyamai sektor pertambangan.

Erzaldi mengingatkan Pokdarwis Danau Pading untuk segera mengurus legalitas wisata Danau Pading.

“Karena ditahun depan akan ada program pelelangan tanam pohon dilahan eks tambang kurang lebih 80 hektar ini,” ujar Erzaldi.

Dikatakan Erzaldi, tanpa dukungan masyarakat dan tanpa pembatasan pertambangan liar yang kuat, maka kecepatan kita menanam pohon akan ketinggalan jauh dibandingkan kecepatan orang menambang.

“Jadi kerusakan akibat menambang akan lebih cepat dari pada menanam pohon,” tukasnya.

Dalam acara sosialisasi gerakan nasional pemulihan daerah aliran sungai tersebut, turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Bangka Tengah, Forkopimda Provinsi Kepulauan Bangka Tengah, Kadin LHK, Danrem 045 Garuda Jaya, Polres Bangka Tengah, Mitra BUMN PLN dan PT Timah Tbk, Camat Lubuk Besar, serta kepala desa se Kecamatan Lubuk Besar beserta tamu undangan lainnya.

Danau Pading ini dirintis oleh 27 orang pada tanggal 27 Oktober 2020 setahun yang silam.

Setelah dikelola dengan alat seadanya lalu dipublikasikan lewat media sosial facebook.

“Sebulan kemudian langung viral, dan mulailah banyak masyarakat datang ke Danau Pading ini,” ungkap Ketua Fokdarwis Danau Pading, Sariwijaya.

Pada kesempatan sama, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa juga menggelar acara sunatan massal dan memberikan paket sembako sebanyak 200 orang kepada kaum duafa.

Acara ini dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 20 Desember 2021 mendatang. (TRAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *