Hari Ini 10 Maret 174 Tahun Lalu, Gunakan Kapal Api Onrust 10 Pengikut Depati Amir Dibawa ke Batavia

Oleh: Dato’ Akhmad Elvian, DPMP Sejarawan dan Budayawan Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia.

Pada tanggal 10 Maret 1851 Kapal Api “Onrust” membawa orang-orang Banka: Hadjie Aboe Bakar, Runah, Akie Njap, Selabar, Dindik, Oentik, Liam, Binja, Rahim dan Setam ke Batavia.

Orang-orang tersebut di atas tersangkut masalah Amir atau membantu Depati Amir dalam memberontak kepada Pemerintah Hindia Belanda di Keresidenan Bangka.

Sambil menunggu perintah selanjutnya, mereka mendapat jaminan penahanan di rumah penjara di Batavia. Sedangkan Kapidin, Lindam, Djida, kerabat dekat Depati Amir sejauh ini belum dibawa dari Bangka. Haji Abubakar adalah orang yang memberikan nasihat kepada Depati Amir untuk melaksanakan perang melawan Penjajah Kolonial Belanda dan ulama dari Batusangkar ini kemudian mendekam sampai ajalnya di Penjara Batavia.

Kapal Api Onrust, berdasark an data Museum Perkapalan Belanda (Scheepvaart Museum Amsterdam) merupakan kapal uap Belanda yang dibuat pada tanggal 15 September 1845 dengan panjang 24 meter, lebar 4 meter dan luas kapal di dalam air 1,15 meter dengan daya mesin uap 70 tenaga kuda (PK). Kapal Api Onrust kebanggaan Hindia Belanda ini sebelum tenggelam dalam satu pertempuran dengan kesultanan Banjar di Sungai dekat Kampung Laluntungtuor Muara Teweh, aliran sungai Barito pada Tanggal 26 Desember 1859, dipakai dalam ekspedisi membombardir Kraton Sultan Taha di Jambi pada tahun 1858.

Kapal Onrust bersama Kapal Celebes, Kapal Laksamana Kinsbergen melakukan bombardir pada 8 September 1858. Sebagaimana tampak dalam lukisan berjudul De Strijd te Djambi (Pertemburan Jambi), terdapat Tiga kapal perang Belanda di Sungai Jambi menembaki rumah-rumah dan pondok-pondok di sepanjang sungai. (*/Tras)
.