Penulis: AKA | Editor: A Karim A
BABEL, TRASBERITA.COM – Google hari ini merayakan hari kelahiran ke-77 Donald Djatunas Pandiangan, yang merupakan salah satu tokoh bersejarah Tanah Air melalui Google Dodle, Senin (12/12/22).
Mantan atlet panahan dan pelatih panahan Indonesia tersebut kali ini sosoknya ditampilkan pada laman utama dan logo di situs mesin pencarian Google.
Sebagai atlet, dia mendapat julukan Robin Hood-nya Indonesia karena mengukir prestasi sebagai juara Sea Games sebanyak 4 kali.
Julukan Robin Hood tersemat dalam diri Donald Pandiangan karena beragam prestasi apiknya.
Bahkan, dia mampu menancapkan anak panah di ekor anak panah lainnya. Soal prestasi, tinta emas selalu dia torehkan di level SEA Games 1977 hingga 1987.
Donald turun dalam nomor individual recurve, individual recurve 30 m, individual recurve 50 m, individual recurve 70 m, individual recurve 90 m, dan team recurver, dia meraih semua emas.
Tidak hanya sukses sebagai Atlet, namun Pria yang dijuluki Robin Hood ini mampu mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia sepanjang sejarah partisipasinya dalam Olimpiade.
Donald Pandiangan adalah sosok pelatih di balik sejarah manis dalam medali pertama Indonesia di ajang Olimpiade. Dia dikenal pelatih yang keras, serius, dan disiplin.
Indonesia kali pertama mendapat medali pada multievent terbesar dunia tersebut pada Olimpiade Seoul 1988 lewat cabang olahraga (cabor) panahan.
Kisah tersebut diabadikan dalam film 3 Srikandi (2016) yang disutradarai oleh Iman Brotoseno. Sosok Donald Pandiangan diperankan oleh aktor kenamaan Indonesia, Reze Rahadian.
Donald Pandiangan adalah sosok pelatih dari tiga srikandi Tanah Air yang menyumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade.
Para srikandi yang menyumbang medali pertama Indonesia di Olimpiade itu adalah Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardani.
Mereka menyumbang medali perak pada Olimpiade Seoul 1988 cabor panahan beregu putri.
Profil Singkat Donald Djatunas Pandiangan
Berikut ini profil Donald Djatunas Pandiangan atau sering disapa Donald Pandiangan. Atlet panahan kelahiran Sidikalang, Sumatera Utara, 12 Desember 1945 ini diperhitungkan di dunia.
Olahraga panahan turut menjadi satu di antara cabang olahraga yang cukup populer di Indonesia.
Olahraga ini sering mengadakan olimpiade nasional hingga Internasional.
Ternyata ada deretan putra putri Batak yang berhasil menjadi atlet panahan, hingga berhasil mendapatkan medali emas SEA Games.
Diantaranya Donald Djatunas Pandiangan atau sering disapa Donald Pandiangan.
Donald Pandiangan merupakan mantan atlet dan pelatih panahan Indonesia, yang memiliki segudang prestasi hingga mendapat beberapa kali juara SEA Games.
Sebelum menjadi pelatih panahan Indonesia, Donald Pandiangan adalah atlet andalan Tanah Air. Dia telah menyumbangkan 22 medali emas SEA Games sejak 1977 hingga 1987.
Namun demikian, perkenalannya dengan dunia panahan dapat dikatakan terlambat. Sebab, dia baru belajar memanah ketika berusia 25 tahun.
Anak ke sepuluh dari sebelas bersaudara ini tinggal bersama kakaknya, yang menjadi pendeta setelah lulus dari SMA Taman Madya.
Keinginan belajarnya sangat kuat namun keterbatasan biaya, sehingga cita-citanya meneruskan kuliah di Fakultas Teknik otomatis terhenti.
Dia kemudian bekerja sebagai staf urusan humas pada Perum Angkasa Pura, melalui klub karyawan Panahpura, Donald Djatunas mulai mengenal olahraga panahan tahun 1971.
Dari segi usia, Donald mungkin terbilang telat merintis karier sebagai atlet. Namun, berkat kerja kerasnya, dia mampu menuai beragam prestasi.
Tak disangka, prestasinya semakin bersinar dengan menjadi juara SEA Games sebanyak empat kali setelah sebelumnya memecahkan rekor atas nama pelatihnya, Suhartomo, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) VIII di Jakarta tahun 1973.
Dia pun kembali menyabet medali emas di PON XI 1977 di Jakarta. Saat itu, dia sukses memecahkan rekor dunia pada nomor recurve 70 meter.
Perjalanan karier kemudian membawanya mengikuti SEA Games 1977, di mana dia sukses mempersembahkan emas. Tradisi itu terus dilanjutkannya hingga 1987.
Dia kemudian diminta untuk melatih tim panahan putri untuk gelaran Olimpiade 1988.
Donald pun berhasil mengantarkan trio atlet putri; Lilies, Nurfitriyana, dan Kusuma Wardhani meraih medali pertama Indonesia dalam gelaran Olimpiade.
Pria berdarah Batak Toba ini cukup dikenal dalam bidang olahraga panahan, hingga dia dijuluki sebagai Robin Hood Indonesia.
Donald Djatunas Pandiangan Tutup Usia
Setelah 20 tahun berselang sejak Olimpiade 1988, kabar duka datang. Mantan pemanah nasional, Donald Pandiangan, meninggal dunia di RS MH Thamrin dalam usia 63 tahun.
Tepatnya pada 20 Agustus 2008. Pria yang dijuluki Robin Hood Indonesia itu menghembuskan nafas terakhir setelah terkena serangan stroke. Dan meninggalkan empat anak serta lima cucu,
Dia berpulang setelah dirawat sejak 17 Agustus 2008 di RS Cikini, Jakarta akibat menderita stroke. Dan dimakamkan di TPU Rangun.
Sebagai pemanah, prestasi Donald Pandiangan memang tidak main-main. Dia memegang gelar juara cabang panahan di empat SEA Games, juara nasional dari tahun 1975 hingga 1983, serta setumpuk prestasi lain.
Hari ini, 12 Desember 2022, bertepatan dengan hari kelahiran ke-77 Donald Pandiangan. Meski sudah tiada, dia masih menjadi salah satu sosok insipirasi bagi banyak atlet panahan di Tanah Air. (Tras – Inspiratif)