Editor: bangdoi
BANGKASELATAN, TRASBERITA.COM — Simpati dan empati kepada Nurul Badiah, remaja yatim piatu berusia 12 tahun, yang kedua orang tuanya meninggal dunia akibat Covid 19 di Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan terus mengalir.
Perhatian dan bantuan untuk Nurul tidak hanya datang dari pemerintah daerah saja, ternyata bantuan juga datang dari PMI Bangka Selatan, yang ikut berempati akan nasib yang sedang dalaminya.
Pada momentum memperingati HUT PMI KE 76 di bulan September 2021 ini, para relawan PMI Bangka Selatan menyumbangkan tas dan perlengkapan sekolah, serta baju kaos PMI.
“Dalam kondisi yang masih pandemi ini tidak menjadi halangan bagi PMI Basel untuk berbagi kebaikan bersama masyarakat Toboali dan Bangka Selatan secara luas. PMI Basel berempati dalam Aksi Satu Rasa untuk Sesama,” ujar MM Iskandar, Kepala Markas PMI Basel.
Selain membantu Nurul, para relawan PMI Basel juga rutin melakukan Bakti Sosial, diantaranya membersihkan taman perkuburan, dengan mengumpulkan sampah botol plastik di sekitar lokasi pekuburan.
“Ini salah satu kegiatan saja. Masih banyak lagi kegiatan yang kita lakukan secara rutin,” tukas Iskandar.
Sementara itu, Nurul Badiah yang menerima bantuan dari PMI Basel mengaku terharu dan bahagiah.
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian terhadap nasib yang sekarang ia alami.
Nurul juga mengucapkan terimakasih kepada para relawan PMI Basel yang telah memberikan tas dan perlangkapan sekolah.
Bantuan dari PMI Basel ini diserahkan langsung kepada Nurul, di dampingi ibu asuhnya Anis, pekerja sosial di Desa Rias Kabupaten Bangka Selatan, pada Sabtu (4/9/2021).
“Dengan dukungan yang cukup besar dari berbagai pihak, saya merasa terharu dan saya bertekad untuk melanjutkan pendidikan. Terima kasih semuanya yang telah membantu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian,” ucap Nurul lirih.
Nurul Badiah merupakan pelajar kelas 6 SD Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
Kini di usianya yang menginjak 12 tahun, Nurul menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid 19.
Kisah pilu Nurul ini diawali dengan kepergian neneknya yang meninggal dunia akibat terpapar Covid 19 beberapa bulan lalu.
Setelah itu disusul adiknya yang masih dalam kandungan ibunya juga meninggal dunia saat hendak dilahirkan.
Selang beberapa minggu kemudian, Ibunya juga meninggal dunia setelah melahirkan adiknya dan dinyatakan positif Covid 19.
Seminggu setelah kepergian ibunya, Ayahnya juga meninggal dunia akibat terpapar Covid 19. (TRAS)