Kondisi IPLT Basel Terbengkalai dan Tanpa Listrik, Saat Ditanya, Kadin PU Jawab: Banyak Gawe…!!

Sejak diresmkan Bupati Basel Riza Herdavid pada 17 November 2022 lalu, bangunan IPLT yang berlokasi di Jalan Baher, Payak Ubi, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan tersebut tidak dimanfaatkan alias mubazir. Foto diambil Senin (18/7/2022). (rio/trasberita.com)

Penulis : Rio  II Editor: bangdoi
BANGKASELATAN, TRASBERITA.COM  — Terbengkalai, tidak terawat dan kumuh. Begitulah kondisi bangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) milik Pemkab Bangka Selatan.

Padahal bangunan IPLT yang menghabiskan uang rakyat miliaran ini telah sempat diresmikan oleh Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid pada 17 November 2021 lalu.

Bacaan Lainnya

Namun sayangnya, sejak usai diresmikan, banguna yang berlokasi di Jalan Baher, Payak Ubi, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan tersebut tidak dimanfaatkan alias mubazir.

Akibatnya, uang miliaran yang telah digunakan untuk membangunan fasilitas tersebut terbuang percuma.

Andaikan uang anggaran membangun IPLT itu diberikan kepada fakir misikan dan untuk dana pendidikan, mungkin sudah bisa memberikan kebahagiaan kepada sebagian masyarakat Bangka Selatan yang kekurangan secara ekonomi.

Selain menjadi bangunan yang terlantar, ternyata pembebasan lahan IPLT yang selesai dibangun tahun 2021 itu juga menjadi sorotan publik.

Hal ini diperparah lagi, bangunan IPLT  yang direncanakan untuk menghasilkan uang bagi Pemkab Bangka Selatan tersbeut, ternyata hingga Rabu (27/7/2022) belum dapat aliran Listrik.

Pantauan media ini dilokasi pada Sabtu (18/7/2022), kondisi IPLT Kabupaten Bangka Selatan itu sangat menyedihkan.

Selain bangunannya yang terlantar, akses jalan menuju lokasi semakin tertutup oleh semak belukar.

Ditambah lagi di kondisi di sekitar lokasi tanpa penerangan lampu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perhubungan (DPUPRHub) Kabupaten Bangka Selatan, Achmad Ansyori, saat dikonfirmasi terkait pembebasan lahan dan kawasan serta aliran listrik bangunan IPLT, meminta wartawan media ini untuk menghubungi Kabid yang membidangi masalah itu, dengan alasan secara tehnis lebih paham.

” Yang mengetahui masalah itu, ada kabid, ada kasi, serta staf bisa tanya mereka, karena kerja di PU ini banyak, tidak mungkin semua saya tahu,” sebut Achmad Ansyori, Selasa (26/7/2022).

Selain itu, untuk masalah lahan masuk dalam kawasan atau tidak, kata Ansyori, lagi – lagi dirinya meminta wartawan menanyakan langsung kebagian tata ruangnya.

“Kalau tehnisnya saya tidak begitu tau dan saya tidak menguasai semua, banyak gawe disini dan tidak semua dikuasai, silahkan ke tata ruang,” ujarnya. (tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *