Penulis: ahada
Editor: bangdoi
BANGKA, TRASBERITA.COM — Hari ini ada Sidak oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman ke PT PMM. Ini bakal seru!
Begitulah ucapan salah satu wartawan kepada Trasberita.com, saat meluncur dari Pangkalpinang menuju lokasi PT PMM di kawasan Air Anyir Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Senin (2/8/2021).
Bayangan kami berdua sebagai wartawan tentu Sidak kali ini bakal seru, karena Gubernur Babel Erzaldi Rosman tidak datang sendirian.
Ikut mendampingi Gubernur Babel antara lain Kapolda Babel Irjen (Pol) Anang Syarif, Komandan Korem (Danrem) 045/Garuda Jaya, Brigjen M Jangkung Widyanto, beserta pihak berwenang lainnya di bidang pertambangan.
Dalam sidak kali ini juga ikut serta Pengurus Derah Indonesia Bekerja (PD Inaker) Kabupaten Bangka, HNSI Kabupaten Bangka, Laskar Sekaban dan belasan wartawan.
Sekitar pukul 13.40 WIB, mobil dinas Gubernur Babel diikuti mobil Kapolda Babel dan mobil Danrem 045 Garuda Jaya memasuki halaman Kantor PT PMM.
Rombongan Gubernur Babel ini disambut langsung oleh Direktur PT PMM Eddy Sunanta, yang akrab disapa Bonger, masuk ke ruang pertemuan di salah satu gedung di kawasan PT PMM.
Sesaat kemudian, setelah rombongan Forkopimda Babel ini berada di ruangan bersama Direktur PT PMM, dan perwakilan Ormas, Gubernur Erzaldi membuka bicara.
Gubernur mempersilahkan Ketua PD Inaker Kabupaten Bangka menyampaikan persoalan ataupun reaksi terkait pengiriman sekitar 2.500 ton pasir zirkon oleh PT PMM pada 25 Juli 2021.
Pada kesempatan itu Ketua PD Inaker Kabupaten Bangka Leonardo SPd menyampaikan beberapa hal, antara lain mempertanyakan perihal perizinan, IUP dan asal usul barang (pasir zirkon).
Selain itu, Leo juga menanyakan kemana saja pasir zirkon tersebut dikirim, dan berapa kadar zirkon yang dikirim.
Pertanyaan Inaker ini langsung diarahkan Gubernur Babel kepada Direktur PT PMM Eddy Sunanta untuk menjawabnya.
Namun Eddy tidak menjawab langsung pertanyaan Inaker ini, justru Bos PT PMM ini meminta Inaker membuat surat tertulis terkait apa saja yang mau ditanyakan.
“Tulis apa saja yang mau ditanya. Nanti kami jawab semuanya secara tertulis juga,” ujar Eddy.
Disinilah kelucuan mulai muncul. Gubernur Babel Erzaldi yang diharapkan Inaker dan Ormas lainnya mampu melakukan koreksi ataupun meminta PT PMM untuk menunjukkan seluruh legalitas prusahaan dan perizinan terkait pengiriman pasir zirkon, justru Gubernur hanya bertindak seolah-olah sebagai moderator yang mengatur lalu lintas bicara antara Ketua Inaker Bangka dan Direktur PT PMM.
Sementara itu, Kapolda Babel Irjen Pol Anang Syarif dan Danrem 045 Garuda Jaya Brigjen M Jangkung Widyanto, hanya diam melihat adegan yang terjadi di ruang pertemuan PT PMM, yang sempit dan tidak memiliki AC ataupun kipas angin tersebut.
Saat pertemuan itu, Gubernur Babel berada di sebelah kanan Direktur PT PMM, sedangkan Kapolda Babel berada di sebelah kiri, serta Danrem tepat berada di depan Gubernur dan Direktur PT PMM.
“Mohon izin Pak Gubernur, maksud kami dengan kehadiran Pak Gubernur, Pak Kapolda dan Pak Danrem di sini, kami ingin pihak PT PMM membuka secara transparan dokumen-dokumen yang ada terkait pengiriman pasir zirkon ini, agar semuanya terang benderang,” ujar Leonardo.
Namun permintaan Leonardo ini tidak dijawab secara gamblang oleh Gubernur Erzaldi, justru orang nomor satu di Babel ini meminta Leonardo menuliskan pertanyaan untuk Direktur PT PMM.
“Yo tulislah apa saja yang mau ditanyakan atau diminta kepada PT PMM. Ini Direkturnya sudah katakan akan menjawab semua permintaan dengan tertulis juga. Ambil pena dan kertas, yo tulislah apa yang mau ditanyakan,” ujar Gubernur.
“Surat-suratan seperti zaman dahulu. Seperi orang pacaran, surat dibalas surat,” celetuk salah seorang yang ikut dalam pertemuan.
Meski terlihat sungkan, namun Ketua Inaker Bangka Leonardo meminta kertas untuk menuliskan permintaan atau pertanyaan mereka kepada Direktur PT PMM.
Berikut pertanyaan dari Ketua Inaker yang ditulis tangan di atas selembar kertas:
1. Bentuk kerjasama PT PMM dengan PT IPP?
2. Analisa lab pengiriman barang yang terakhir?
3. Lokasi IUP, apakah benar di Bantam Belinyu? Apakah dikelola?
4. Asal usul barang dari mana?
Selesai menulis empat pertanyaan ini, kertas dari Leonardo diserahkan Gubernur ke Diirektur PT PMM untuk menjawabnya secara tertulis juga, sesuai permintaan dari Direktur PT PMM.
“Kok begini sidaknya. Kalo ini sama saja seperti lucu-lucuan. Masa PT berkelas nasional ini tidak ada bagian administrasi atau company profile yang dibawa oleh Direktur. Ini memang lucu,” ujar seorang wartawan yang ikut meliput sidak tersebut.
Mendapatkan selembar kertas pertanyaan dari Inaker tersebut, seketika Direktur PT PMM menulis jawaban di bawah pertanyaan yang diserahkan kepada dirinya.
“Anggap saja sedang ujian menjawab pertanyaan,” celetuk suara lagi.
Berikut ini jawaban tertulis yang dibuat Direktur PT PMM:
1. Bentuk kerjasama dengan IPP
2. laporan analisis dari … (tidak terbaca)
3. Di kelola
4. Dari IUP OP
Jawaban ini kemudian diserahkan kepada Ketua Inaker Bangka Leonardo.
“Kalo ini bukan jawaban. Apa ini, ditanya apa bentuk kerjasama PT PMM dengan IPP, dijawab Pak Direktur dengan menyalin kembali pertanyaan saya, Saya bertanya, kok jawabannya pertanyaan saya inilah. Maksud kami, bagaimana kerjasamanya dengan IPP jika memang ada kerjasama. Mana dokumen kerjasamanya, bagaimana sistim dan mekanismenya. Mengapa tidak ada permunian di PT PMM ini. Lalu, laporan analisis barangnya mana, poin ketiga jawabannya hanya di kelola, dan dari IUP OP. Maksud kami, kalau memang minta kami menulis permintaan dan pertanyaan, bukan seperti ini juga jawabannya,” tukas Leonardo.
“Bukan main-main seperti ini. Kami datang ke sini bukan untuk meihat adegan seperti ini. Kami ini minta penjelasan yang benar dan transparan beserta dokumen resmi,” celetuk Ketua Laskar Sekaban, Acin, yang akhirnya meninggalkan ruangan pertemuan.
Ruangan yang semakin panas karena tidak memiliki AC ataupun kipas, sempat membuat Gubernur Babel beranjak dari duduknya untuk mengelap keringat.
Sementara buah anggur dan air mineral yang telah disiapkan di atas meja, tanpak tidak disentuh oleh Gubernur, Kapolda maupun Danrem 045 Garuda Jaya.
Melihat tanya jawab tertulis antara Inaker dan PT PMM ini, akhirnya Gubernur Babel meminta Inaker untuk melaporkan hal-hal yang dianggap belum sesuai dalam pengiriman pasir zirkon yang dilakukan PT PMM ini ke pusat.
Kepada Direktur PT PMM Eddy Sunanta, Gubernur Erzaldi juga meminta jawaban yang komplet dan konkrit dengan dokumen, bukan sekadar jawaban satu kata atau dua kata atas permintaan Inaker dan ormas, terkait semua legalitas yang dimiliki oleh PT PMM.
“Kalau semua legalitas ada, beriklah copian ke Inaker ini, agar jelas. Dan kepada Inaker, silahkan lapor ke pusat jika dinilai ada pelanggaran oleh PT PMM ini. Nanti pusat akan menurunkan tim ke sini,” tukas Gubernur Erzaldi.
Akhirnya momen Sidak yang awalnya diperkirakan bakal seru tersebut, ternyata hanya lucu-lucuan saja, Hanya dialog dan surat-suratan antara Ketua Inaker dan Direktur PT PMM.
“Masa PT sebesar ini, tidak ada dokumen yang bisa diperlihatkan. Direktur hanya menunjukan foto di hpnya. Masa tidak ada manajer SDM, Administarasi, manajer keuangan dan sebagainaya, layakanya perusahaan besar,” celoteh wartawan salah satu media online, sembari berlalu. (TRAS)