Penulis: Eddy Jajang J Atmaja
BANGKA, TRASBERITA.COM — Posko KKN Tematik Universitas Bangka Belitung (UBB) di Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka selalu riuh.
Posko KKN yang berada di jalan utama desa, tak jauh dari kantor desa, berubah menjadi ‘sekolah’.
Laraswati, satu dari 14 mahasiswa KKN di Desa Kota Kapur, Selasa (12/10/2021), mengemukakan posko KKN riuh karena mereka membuka diri 24 jam, untuk memberi pembelajaran tambahan kepada siswa-siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di sekolah.
“Alhamdulillah, cukup banyak siswa SD datang ke posko KKN, mengikuti pembelajaran tambahan yang kita berikan. Mulai dari minta bantu menjelaskan pekerjaan rumah, hingga minta dijelaska n kembali mata pelajaran yang mereka peroleh di sekolah,” ujar Laraswati.
Mahasiswi dari Prodi Teknik Sipil ini mengemukakan salah satu program KKN Tematik UBB di Desa Kota Kapur adalah bidang pendidikan.
Untuk program ini, selain membantu mengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 30 Desa Kota Kapur, mahasiswa KKN juga membuka pembelajaran tambahan.
“Jadwal pembelajaran tambahan kita tetapkan setiap Kamis pagi, tempatnya di ruang tengah posko KKN ukuran 5 kali 4 meter. Tapi kita juga membuka diri untuk memberikan pelajaran di luar jadwal itu,” tukas Laraswati.
Ia menjelaskan awal kelas pembelajaran tambahan dibuka, dia selaku pengajar sempat terharu melihat antusias siswa tersebut.
Pasalnya, sejumlah siswa sengaja datang ke Posko KKN dengan membawa buku masing-masing, minta diajari mata pelajaran yang mereka peroleh di sekolah.
“Yuk, tolong ajari kami ok (kak, tolong kami diajarkan-red),” ujar Lawaswati menirukan permintaan siswa SD tersebut.
Ditambahkannya, siswa-siswa tersebut gembira setelah dijelaskan mahasiswa KKN akan senantiasa membantu mereka dalam memahami pelajaran yang mereka terima di sekolah.
“Siswa yang ikut dalam pembelajaran tambahan itu rata-rata kelas dua dan enam. Kebanyakan mereka kesulitan dalam memahami matematika,” urai Laraswati, d idampingi Ulfi Iriandi dari Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi UBB.
Meski saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, proses pembelajaran di Desa Kota Kapur masih terus berjalan.
SD Negeri 30 yang terletak di jantung desa bersejarah (lokasi prasasti Kota Kapur) melaksanakan pembelajaran hibrid (gabungan) tatap muka dan on-line.
“Masing-masing tiga hari tatap muka dan on-line. Ketika pembelajaran on-line, kami membuka pintu seluas-luasnya bagi siswa untuk mengikuti kelas pembelajaran tambahan di Posko KKN,” ujar Laraswati.
Dikemukakannya, tujuh mahasiswa KKN UBB aktif menjadi ‘guru bantu’ di SD Negeri 30.
Selain menjadi pengawas ujian, ke tujuh mahasiswa KKN secara bergilir mengajar mata pelajaran seperti Pendidikan Kewarganegaraan.
Tujuh mahasiwa tersebut adalah Dea (Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi), Irfan (Teknik Pertambangan), Desita (Teknik Pertambangan), Robiansyah (Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi), Ulfi Iriandi (Agribisnis) dan Prayogi (Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi).
Ditemui di tempat terpisah, Selasa (12/10/2021) siang, Robi Gunawan selaku Penanggungjawab Kegiatan Pendidikan KKN UBB Desa Kota Kapur, mengemukakan kegiatan pendidikan lainnya yang sedang berlangsung adalah pelatihan pengajaran program Microsoft kepada anggota Hutan Kemasyarakatan (HKM) Wana Mina Kota Kapur.
UBB menerjunkan 14 mahasiswa untuk mengikuti KKN-T di Desa Kota Kapur.
Mereka selama empat bulan berada di Kota Kapur, terhitung sejak 12 Agustus 2021.
Tema utama KKN-T UBB di Kota Kapur tahun ini adalah ‘Pendampingan Masyarakat Desa Kota Kapur Kabupaten Bangka dalam Meningkatkan Perekonomian melalui Pengembangan dan Promosi Wisata Sejarah Situs Kota Kapur dan Mina Agrowisata, Berkolaborasi antara Pemerintah, Swasta dan Akademisi’.
Desa Kota Kapur yang dihuni 2.232 jiwa, dikenal sebagai lokasi prasasti bertulis Kota Kapur.
Prasasti ini merupakan salah satu dari lima prasasti yang membuktikan adanya kerajaan maritim terbesar di Asean pada masa lalu, yaitu Kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Kota Kapur ditemukan oleh J.K van de Maulen, Desember 1892.
Prasasti ini pertama kali ditemukan tentang Sriwijaya, jauh sebelum Prasasti Kedukan Bukit yang baru ditemukan pada 29 Nopember 1920, dan Prasasti Talang Tuo yang ditemukan 17 Nopember 1920.
Prasasti Kota Kapur merupakan prasasti yang berupa tiang batu bersurat.
Tulisan pada prasasti menggunakan Bahasa Melayu kuno yang ditulis dalam aksara Palawa. (TRAS)