Oleh: HM. Rasyid Ridho, SAg
APAKAH kita masih berjumpa dengan Ramadan atau jangan-jangan kita tidak akan berjumpa lagi?
Sebuah pertanyaan yang seharusnya menjadi semangat untuk lebih memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan di waktu yang masih tersisa beberapa hari lagi.
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan adalah sangat dinanti-nantikan oleh umat .uslim seluruh dunia karena memiliki keutamaan-keutamaan yang luar biasa. Hal ini karena 10 hari terakhir Ramadan terdapat malam LAILATUL QODAR, yakni malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan.
“Dari Aisyah RA bahwa Rasulullah sangat sungguh-sungguh beribadah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di selain malam tersebut.” (HR.Muslim)
Ini menunjukkan betapa pentingnya semangat dalam memanfaatkan waktu 10 hari malam terakhir dengan meningkatkan kualitas dalam beribadah.
Bila ditelusuri lagi lebih mendalam ada beberapa faktor ya g menyebabkan kesungguhan Rasulullah SAW dalam beribadah selama 10 hari malam terakhir, di antaranya:
Pertama, agar umatnya tidak terlena dengan kesibukan hari raya sehingga bisa melupakan 10 hari terakhir Ramadan.
Kedua, ada kerinduan dalam menanti indahnya malam lailatul qodar atau malam kemuliaan yang keutamaannya jauh melebihi beribadah selama 1000 tahun.
Matan hadits di atas: “Bersungguh-sungguh beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadan” menunjukkan motivasi/anjuran agar jangan kendor untuk beribadah di hari-hari terakhir Ramadan.
Maka ibadah/amalan yang kita lakukan di akhir-akhir Ramadan ini adalah:
1. Memperpanjang sholat malam. Rasulullah SAW senang memperpanjang sholat malamnya di akhir Ramadan beliau memperpanjang Qiyamullail dan sholat Tahajjudnya, dalam haditsnya:
“Rosulullah SAW biasa ketika memasuki 10 hari Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam beribadah) menghidupkan malam-malam tersebut dengan beribadah, dan membangunkan istri-istriya untuk beribadah.”
(HR Bukhari & Muslim)
2. Perbanyak sedekah.
Sedekah adalah penyempurna dari puasa dan ibadah lainnya terkhusus di 10 hari terakhir Ramadan, dengan melakukan sedekah kita dapat membersihkan hati dan menghidupkan kebiasaan tolong menolong antar sesama
3. Iktikaf. Iktikaf adalah berdiam atau mengisolasi diri dalam masjid dengan banyak beribadah di 10 hari terakhir Ramadan dengan berzikir bersholawat, Berdoa, sholat sunnah baca Alquran, bertobat dan ibadah lainnya.
“Dari Abdullah Bin Umar: Rasulullah SAW beriktikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadan.”
(HR. Mutafakun ‘Alaih)
4. Tilawah Alquran. Perbanyak baca Alquran di 10 hari terakhir Ramadann karena Ramadan sendiri bulan turunnya Alquran (Albaqoroh: ayat: 185).
Semangat dan gairah membaca Alquran sangat meningkat di bulan Ramadan maka masjid-masjid harusnya lebih ramai lagi umat Islam membaca Alquran dan lebih banyak pula mengkhatamkannya.
5. Memakmurkan Masjid.
Langkah-langkah kita menuju masjid diberi ganjaran pahala di bulan Ramadan ini tak terhingga, langkah 1 Allah SWT gugurkan dosa kita, langkah ke 2 Allah SWT angkat derajat kita begitu seterusnya, banyak masjid di Indonesia hampir 1 juta masjid di wilayah Prov Bangka Belitung ada 2.000 an masjid/mushollah maka di bulan Ramadan ini terutama 10 hari terakhir umat Islam semuanya harus beriktikaf di masjid.
Untuk tidak membosankan jemaah maka DKM masjid di harapkan tidak menyampaikan dan MEMBERI THEMA kepada para penceramah yang monoton dan selalu diulang-ulang tentang ibadah saja akan tetapi harus tema yang berbeda dan variatif bisa muamalah, pertanian (pertanian yg baik), perdagangan (cara berdagang yg Jujur) dan sebagainya.
Dengan beriktikaf di masjid maka keimanan akan semakin meningkat. Sholat berjamaahnya di masjid, membayar zakatnya dengan PANITIA ZAKAT di masjid dan insyaallah Allah SWT akan bimbing kita menjadi hambaNya yang bertaqwa (La’allakum Tattaquun).
==
HM. Rasyid Ridho, SAg adalah Ketua PW DMI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Alumni UIN Raden Fatah Palembang ini, juga merupakan seorang pendakwah.