Penulis: Imo
Editor: Ichsan Mokoginta Dasin
BANGKA, TRASBERITA.COM — Mendengar nama Mapur pasti akan membuat masyarakat Bangka Belitung, khususnya yang berdomisili di Pulau Bangka, hanyut dalam pemikiran tentang sekelompok masyarakat adat yang hidup dan berkembang dalam tatanan adat serta budaya yang kaya dengan cerita mistisnya.
Ada banyak cerita mistis yang hingga saat ini masih diperbincangkan oleh banyak orang tentang masyarakat Mapur yang juga terkenal dengan sebutan Urang Lom.
Salah satunya adalah cerita mistis tentang Bubung Tujuh yang kesohor itu.
Bagi masyarakat Mapur sendiri, kisah Bubung Tujuh, sangat dipercaya keberadaannya.
Yakni adanya tujuh rumah (Bubung Tujuh) yang berada di alam dimensi lain atau ghaib dengan segudang misterinya.
Konon, hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk dan berkomunikasi dengan penghuni Bubung Tujuh.
Itu pun harus melalui ritual tertentu untuk bisa masuk dan keluar dari ‘perkampungan’ misterius ini.
Mungkin, kita tak akan pernah dapat merasakan secara langsung kehidupan magis Bubung Tujuh ini dalam dunia nyata.
Namun, untuk mengikis rasa penasaran, kini Lembaga Adat (LA) Mapur bekerja sama dengan Pamong Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bangka Belitung, akan menghadirkan prototype Bubung Tujuh agar misteri kearifan lokal dunia magis masyarakat Mapur ini dapat dirasakan oleh siapa saja.
Menurut Pamong Budaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bangka Belitung, Ali Usman, prototype tersebut berupa kampung budaya bernama Gebong Memarong yang dibangun di tengah kampung Aik Abik Desa Gunung Muda Kecamatan Belinyu Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.
Gebong, kata Ali Usman, adalah kumpulan beberapa rumah tradisional Mapur yang disebut memarong dan membentuk satu kesatuan pemukiman kecil yang terdiri dari tujuh bubung rumah.
“Fungsi masing-masing bubung adalah satu sebagai balai adat, satu museum budaya, satu galery hasil UMKM lokal dan empat bubung merupakan penginapan tradisional,” ungkap Ali Usman kepada Trasberita.com, Senin (02/08/2021).
Dikatakan Ali Usman, untuk memastikan keberlangsungan pengelolaan prototype Bubung Tujuh oleh Lembaga Adat Mapur tersebut, Sabtu (31/07/2021) lalu, pihaknya mengadakan rapat kecil di memarong dan dihadiri Ketua Adat Mapur, Mang Gedoi, pengurus harian LAM Kabupaten Bangka, sejarawan dan budayawan Dato’ Akhmad Elvian, perwakilan CSR PT Timah, perwakilan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bangka Belitung, pengurus ASPPI, pengurus RT, serta Ketua Pemuda dan masyarakat Dusun Aik Abik. (Tras)