Merdeka Ekonomi Itu..? Kata Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa, Ketika Isi Dompet Sama Dengan Isi Dapur

Ketua DPRD Bangka Tengah, Me Hoa menjadi tamu dalam program iNSTALL di BN Radio, di Sungailiat Kabupaten Bangka, Sabtu (21/8/2021). (ist)

Penulis: kusuma

BANGKA, TRASBERITA.COM — Mau tahu apa makna kata Merdeka dimata Me Hoa, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah? Dan bagaimana mewujudkan kata Merdeka dalam kehidupan sehari-hari?

Bacaan Lainnya

BN Radio yang merupakan Grup dari BN Media mengundang Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Me Hoa dalam program keren INSTALL (Inspiration to All), di studio BN Radio, di Jalan Bukit Kuala Sungailiat Kabupaten Bangka, Sabtu (21/8/2021).

“Sesuai dengan tema kita, merdeka, saya ingin bertanya kepada Ibu Me Hoa, apa makna merdeka untuk seorang Me Hoa?,” ujar Bangdoi Ahada, Host BN Radio, membuka obrolan asyik bersama Me Hoa, di FM 90.5 BN Radio, Sabtu (21/8/2021).

“Oke baik. Menarik ya, saya juga sekali liat flyernya yang dibuat, “merdeka atau merdeka”, tampaknya sama aja? Tapi saya mengerti. Saya paham apa yang diinginkan Host Install dan BN Radio ini,” ucap Me Hoa, sembari tersenyum.

Acara INSTALL kali ini cukup menarik, karena menghadirkan seorang perempuan, yang merupakan satu-satunya dan yang pertama kali menjadi Ketua DPRD di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Me Hoa sendiri sudah cukup terkenal di kalangan masyarakat Bangka Tengah, dan Bangka Belitung secara luas.

Selain memang sudah tiga kali menjadi wakil rakyat, aktivitas Me Hoa yang selalu diinformasikan melalui media sosial, membuat ibu dari dua putra/putri ini mendapat ruang tersendiri di tengah masyarakat.

“Merdeka, jika diartikan sederhana adalah Freedom, bebas. Misalnya begini, saya pribadi gitu kan ya, mau nanam kembang bahasa kita kan ya, saya lakukanlah itu. Tanpa ada siapapun yang bisa melarang saya. Nah itu merdekanya bagi saya. Kepuasan batin lah. Contohnya juga kalau bapak-bapak mancing, tidak ada yang melarang, dan bisa mancing sesuai keinginan, itu juga sudah merdeka,” jelas Me Hoa.

Selanjutnya sebagai orang tua, kata Me Hoa, kemerdekaan seorang anak, jika mereka bisa memilih jalan aktivitas dan profesi mereka sendiri.

Orang tua hanyalah mendampingi dan mengarahkan, serta membimbing mereka. Tujuannya, agar kemerdekaan yang mereka pilih tersebut tidak mengganggu kemerdekaan orang lain, dan juga tidak merugikan anak kita tersebut di masa depan.

“Tugas kita orang tua, ya harus mengingatkan mereka, karena memang itu adalah tugas orang tua,” tukas Me Hoa.

Jika dijabarkan, kata Me Hoa, kemerdekaan secara personal tersebut sangat banyak.

Tetapi intinya, selama tidak ada halangan dan pembatasan terhadap aktivitas yang positif, dan juga aktivitas atau kegiatan tersebut tidak mengganggu hak-hak orang lain, maka kita sudah boleh mengatakan telah merdeka.

“Merdeka itu, kita bebas melakukan kebaikkan, tanpa menghalangi kebaikkan orang lain,” tegas Me Hoa.

Satu jam lebih Me Hoa hadir sebagai tamu dalam program keren BN Radio, INSTALL.

Selain mengupas makna kemerdekaan, Me Hoa juga menjelaskan mengapa Dirinya tertarik terjun ke politik.

Me Hoa juga menjelaskan aktivitasnya sebagai Wakil Rakyat dan sebagai seorang istri dan ibu di keluarganya.

Waktu satu jam berbincang dengan Me Hoa, terasa pendek.

Penjelasan yang detil dan mengena terhadap kondisi kekinian, membuat ngobrol asyik INSTALL semakin asyik saja. Apalagi obrolan ini dipandu Host Bangdoi Ahada.

“Oke, tadi kan sudah dijelaskan Ibu Me Hoa, yang saya tangkap adalah Merdeka secara personal ya. Bagaimana kita menikmati kemerdekaan itu. Nah sebagai anggota dewan atau Ketua DPRD, tentu merdeka harus lebih luas lagi dipandang, terutama kepada masyarakat yang ada di dalam naungan Ibu Me Hoa, ataupun di Bangka Belitung ini secara luas. Bagaimana Ibu mengartikan kemerdekaan secara ekonomi, sosial dan politik. Nah sekarang ada satu lagi merdeka secara psikis atau mental,” tanya Bangdoi.

Mendapatkan pertanyaan beruntun ini, Me Hoa menjelaskan secara urut satu persatu, makna merdeka yang diinginkan host BN Radio.

“Merdeka secara ekonomi dulu ya, misalnya untuk perekonomian, tentu setiap orang berbeda kebutuhannya. Dan yang tahu kita sendiri, sudah cukup atau belum. Kalau diturutkan, tentulah kurang terus nih. Karena merdeka secara ekonomi, ketika kita mampu mengatur kebutuhan kita, dan mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Istilah, kita haru menyamakan prekuensi dompet dengan dapur kita,” tukas Me Hoa.

Hal yang sama juga terjadi pada kondisi sosial, politik dan mental.

Dijelaskan Me Hoa, merdeka secara sosial, adalah ketika kita bisa berbagi kebaikan kepada orang lain, tanpa membatasi ruang dan waktu, apalagi sekat suku, agama maupun ras, maka kita sudah boleh mengatakan merdeka secara sosial.

Sedangkan untuk merdeka politik, kata Me Hoa, sekarang ini, setiap warga boleh memilih warna politik yang mereka inginkan.

Tidak ada pembatasan dan intervensi dari pihak manapun.

Karena warna politik adalah warna kepribadian, sehingga setiap warga boleh menyalurkan hak politik mereka sesuai selera dan keinginan masing-masing.

Dalam jabatan politik juga, kata Me Hoa, saat ini di Bangka Belitung sudah merdeka.

Tidak ada lagi pembatasan kesempatan bagi laki-laki dan perempuan, tua dan muda, serta perbedaan agama, suku dan ras, dalam keinginan menduduki jabatan politik, baik di eksekutif maupun di legsislatif.

“Contohnya saya. Saya sangat bersyukur, kehadiran saya sebagai Ketua DPRD Bangka Tengah didukung oleh teman-teman anggota dewan dan masyarakat. Hal ini mencerminkan bahwa, perbedaan yang kita miliki, bukan halangan untuk kita mengabdikan diri kepada masyarakat,” ungkap Me Hoa.

Sementara itu, untuk Merdeka Mental, diakui Me Hoa, sekarang ini, tidak ada lagi intervensi dari manapun, semua warga boleh beraktivitas sesuai kebutuhan, keinginan dan kapasitas masing-masing.

Selama aktivitas dilakukan secara baik dan tidak mengganggu hak-hak publik, maka setiap warga boleh mengambil pilihan dan kreativitas masing-masing.

“Dari semua kemerdekaan yang sudah dan kita rasakan sekarang ini, intinya adalah kita harus pandai bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Percuma kita merdeka, ketika hati kita masih terbelenggu,” pesan Me Hoa.

Beberapa telpon dari warga sempat masuk saat dialog berlangsung.

Para penelpon banyak menanyatkan kiat-kiat Me Hoa bisa sukses menjalani profesi sebagai politisi, dan menjalani aktivitas sebagai Ketua DPRD Bangka Tengah.

Para penelepon juga mengapresiasi, sosok Me Hoa, yang merupakan wakil kaum perempuan yang saat ini menduduki jabatan politik bergengsi di Bangka Tengah maupun di Bangka Belitung.

“Semoga Ibu Me Hoa selalu sehat, dan dimudahkan segala urusan dalam memimpin DPRD Bangka Tengah. Dan tolong terus diperjuangkan nasib-nasib masyarakat kecil, agar mereka juga bisa menikmati kemerdekaan ini secara baik,” ujar Amel, seorang penelpon, pada program INSTALL.

Pada kesempatan sama, Me Hoa mengucapkan terimakasih, telah diberi kesempatan menjadi tamu pada acara INSTALL, di BN Radio 90.5 FM.

“Terimakasih saya telah diundang dalam acara yang keren ini. Sukses selalu untuk BN Radio. Semoga menjadi radio kebanggaan masyarakat Bangka Belitung. Tetap stay tuned di FM 90.5, The Real Radio, News and Entertaiment,” tutup Me Hoa. (TRAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *