BANGKA, TRASBERITA.COM — Penyalahgunaan narkoba masih menjadi masalah kronis yang menimpa Indonesia, termasuk di Bumi Serumpun Sebalai ini.
Kasus peredaran sabu dan banyak tertangkapnya bandar narkoba dan penjual narkoba dalam satu tahun terakhir menjadi bukti bahwa Indonesia berada dalam kondisi darurat narkoba.
Ironisnya, ancaman narkoba cenderung meningkat di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), dimana peredarannya kini bergeser ke media daring seiring pola perilaku masyarakat yang lebih banyak mengakses internet.
Untuk itu, dalam upaya memberantas narkoba, diperlukan kolaborasi dan partisipasi aktif seluruh elemen bangsa.
Menyikapi fenomena ini, Pengurus Indonesia Bekerja (Inaker) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap pihak keamanan di Bangka Belitung memperketat pengawasan terhadap pintu-pintu masuk barang ke Bangka Belitung.
Kondisi Babel yang memiliki banyak dermaga-dermaga kecil dan sangat terbuka ini, memberi peluang para penjahat barang haram ini memasukan narkoba ke Bangka Belitung.
“Terkait maraknya narkoba di negeri ini, PD Inaker tidak ada putus-putusnya mengingatkan kepada semua pihak untuk waspada,” ujar Ketua Inaker Babel, Aboul A’la Almaududi SH.
Dikatakan Aboul, negara harus hadir dan harus tegas melawan serta membasmi bandar dan pelaku narkoba. Jika perlu presiden membuat aturan extra ordinary dalam menumpas bandar-bandar narkoba di republik ini.
“Selama hanya penangkapan saja yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, maka selama itu narkoba akan terus hadir di negeri ini. Perlu lompatan yang signifikan untuk mempercepat pemberantasan narkoba ini,” ujarnya.
Inaker Babe, kata Aboul, akan berkoordinasi dengan Inaker Pusat untuk meminta kepada Presiden Jokowi untuk memaksimalkan lagi upaya dan usaha penyelesaian pemberantasan narkoba ini.
“Saya yakin Bapak Jokowi sangat concern terhadap situasi yang sedang emergency terkait narkoba ini. Narkoba harus ditumpas sampai ke akar-akarnya.
Selain itu, kata Aboul, Inaker Babel juga meminta masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi kelompok masyarakat yang ditengarai sebagai pengguna narkoba.
“Jangan biarkan negara berjalan sendirian dalam penumpasan maraknya narkoba, baik di Bumi Serumpun Sebalai ini maupun di Bumi Nusantara,” harap Aboul. (tras)