Miris, Hampir Sebulan Pelajar Cabuli Bocah 3 Tahun di Merawang tak Kunjung Ditahan

Laporan: bim
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM – Bocah perempuan yang baru berusia 3 tahun, sebut saja Mawar di Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi korban pelampiasan nafsu bejat yang diduga dilakukan oleh seorang pelajar  usia belasan tahun.

Sampai saat ini, korban yang masih tergolong balita ini masih mengalami trauma mendalam dan terus merintih kesakitan di bagian kemaluannya.

Bacaan Lainnya

Tak hanya itu saja, Mawar juga hampir setiap hari acap kali mengigau saat tidur siang.

Namun sayangnya, sang pelajar tersebut hingga kini belum  diamankan oleh petugas kepolisian.

Ibu korban, Sasmini mengungkapkan bahwa anak perempuannya yang masih berusia 3 tahun itu diduga dilakukan pencabulan oleh seorang pelajar di salah satu kolong yang tak jauh dari lingkungan tempat tinggalnya.

“Waktu itu mereka diajak mancing di Kolong. Di situ hanya mereka bertiga dan anak saya yang laki-laki ini bilang jangan bang adik ku jangan diganggu langsung dianok (Dicabul- red) dia,” katanya sembari menirukan suara anaknya yang laki-laki.

Bahkan saat kejadian itu berlangsung, sambung Sasmini yang akrab disapa Rita oleh warga sekitar, pelaku juga sempat mengancam anak lelakinya.

“Awas ikak padeh kek mamak ikak (Awas kalian bilang dengan mamak kalian),” jelasnya.

“Udeh to die ngejer ku (Sesudah itu dia melakukan pengejaran saya),” ungkap kakak laki-laki korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD.

Rita menceritakan terduga pelaku awalnya sempat menyuruh anak laki-laki nya melakukan pencabulan terhadap korban, namun langsung ditolak permintaan itu.

“Pertama dia nyuruh ini, dia enggak. Adik ku untuk ape ku gile igek nganok adik ku (Adek ku untuk apa ku gila banget cabul adek ku). Udeh tu (Mohon maaf kemaluan) adek ku dicucok dengan jari dan burung (Mohon maaf kemaluan) nya sekali,” terang Rita menirukan pengakuan anak laki-lakinya.

Ia juga mengaku kenal dengan terduga pelaku yang rumahnya tak jauh dari lingkungan sekitar.

“Galek maen dengan anak ku lah (Sering bermain dengan anak ku). Umurnya sekitar 13-14 tahun,” terang Rita.

Dirinya juga sempat diberitahukan oleh dokter yang melakukan visum bahwa anaknya diduga sudah tak perawan lagi akibat dicabuli oleh pelaku.

“Dokter bilang Ibu jangan terkejut ya. Mendengar kata dokter ini saya langsung nangis disitulah,” tukas Rita.

Rita mengharapkan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya dan polisi untuk segera menahan pelaku.

Sementara itu, Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka saat dihubungi via handphonenya membenarkan bahwa perkara dugaan tindak pidana pencabulan terhadap balita ini kini ditangani di Polres Bangka.

“Iya, benar ada LP (Laporan Polisi- red) nys sudah diterima usai kejadian itu dan sudah diperiksa. Saat ini, sudah tahap penyidikan,” ungkap Kapolres.

Saat disinggung perkara tersebut sudah hampir sebulan ditangani oleh Polres Bangka namun terkesan lamban, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan-saksi dalam kasus ini.

“Proses hukumnya masih berjalan dan kita sudah periksa beberapa saksi. Kita juga sudah koordinasi dengan PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak- red) kabupaten dan provinsi,” kata AKBP Toni Sarjaka.

Eks Kapolres Bangka Selatan ini mengungkapkan pihaknya juga telah melakukan visum.

“Untuk yang bersangkutan (Pelajar) sudah kita lakukan pemeriksaan. Tinggal kita melengkapi saksi-saksi karena waktu kejadian itu saksi-saksi masih kurang sehingga kita masih mendalami saksi-saksi dulu,” kata Toni lagi.

Dicecar lagi, kenapa pelaku tidak dilakukan penahanan, Kapolres berdalih lantaran masih anak-anak.

“Kan masih anak-anak makanya kita kuatin saksi-saksinya dulu karena saksi yang menyatakan itukan belum ada. Itukan baru pelaporan aja,” jelas Toni. (tras)

Pos terkait