Miris..! Satu Keluarga di Sungailiat Ini Tinggal di Pondok Berdindingkan Terpal

Yazur dan keluarga terpaksa tinggal di pondok sangat sederhana, yang hanya berdindingkan terpal. Lokasi ini berada di Lingkungan Sri Pemandang Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (ist)

Editor: Bangdoi Ahada

BANGKA, TRASBERITA.COM — Di Kecamatan Sungailiat, yang merupakan ibu kota Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, ternyata masih ada keluarga yang tidak memiliki rumah.

Bacaan Lainnya

Jangankan untuk dikatakan layak huni, untuk layak berteduh dari guyuran hujanpun belum sampai.

Tetapi apa hendak dikata, perekonomian keluarga yang tak mendukung, membuat Yazur dan keluarga terpaksa bertahan di tempat ini.

Yang penting terhindar dari teriknya matahari dan guyuran hujan.

Jika bicara layak huni, memang masih jauh. Pondok yang lebih mirip tenda ini hanya berkuran sekitar 5 m x 6 m saja.

Pondok ini beratapkan asbes, yang disusun ala akadarnya, yang penting sinar terik matahari dan hantaman hujan tidak bisa masuk langsung ke dalam ruangan.

Sedangkan dinding pondok ini hanya dibalut oleh terpal biru. Itupun tidak sanggup menutupi seluruh dinding pondok.

Sebagian dinding justru dibalut dengan sisa-sisa jaring yang tentunya tembus pandang dan tak mampu menahan hembusan angin dari luar masuk ke dalam ruangan.

Di dalam pondok ini tinggalah tiga orang, yakni Yazur usia 61 tahun sebagai kepala keluarga, dengan istrinya Herlina berusia 49 tahun dan seorang anak perempuan bernama Sandra Octavia berusia 21 tahun.

Sudah tiga tahun ini keluarga Yazur terpaksa menempati pondok sangat sederhana tersebut.

Alamat pondok ini tepatnya di Lingkungan Sri Pemandang RT 007, Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Kami tinggal di sini sudah tiga tahun,” ujar Herlina, dalam rekaman video yang beredar di media sosial.

Selain penghasilan yang sangat minim, kondisi Yazur sebagai kepala keluarga sedang mengalami sakit yang sudah menahun.

Kondisi badan yang semakin memburuk, ditambah lagi saat ini sudah dua jarinya diamputasi.

Hingga kini, mereka hanya hidup sekadarnya mengharapkan uluran tangan para dermawan dan warga sekitar.

“Mohon bantuan rekan-rekan bila berkenan dapat membantu keluarga Bapak Yazur untuk mendapat bantuan rumah layak huni,” tulis salah satu warga di bawah caption foto dan video yang beredar. (TRAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *