Penulis: Bangdoi Ahada
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Hampir tiga pekan ini, masyarakat Pulau Bangka harus merasakan giliran pemadaman listrik dari PLN Bangka Belitung.
Pasalnya, salah satu mesin berdaya 25 MW, secara tiba-tiba pada 2 Oktober 2021 mengalami kerusakan.
Kondisi ini membuat PLN Wilayah Bangka Belitung, terpaksa mengatur strategi, agar seluruh pelanggan di Pulau Bangka mendapatkan pasokan listrik yang merata, salah satu caranya melakukan pemadaman bergilir pada waktu-waktu tertentu.
Pada beberapa tahun lalu, kondisi pemadaman bergilir ini sebenarnya hal yang biasa. Hanya saja, karena sudah sejak lama mendapatkan pasokan listrik yang lancar, ketika terjadi pemadaman bergilir kembali terjadi, membuat sebagian pelanggan PLN di Pulau Bangka kaget, dan berakibat kepada aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
Guna mendapatkan penjelasan terhadap kondisi listrik yang sebenarnya saat ini, BN Media Group mewawancarai secara Eksklusif General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Amris Adnan dan Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah Bangka Blitung, Mustaf Rizal, di Kantor PLN Wilayah Babel di Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (19/10/2021).
Di dampingi Ketua Indonesia Bekerja (Inaker) Bangka Belitung, Aboul ‘Ala Almaududi SH, BN Media mengkonfirmasi terhadap keluhan masyarakat Bangka terkait pemadaman bergilir dua pekan terakhir ini.
“Saya mewakili PLN Wilayah Babel mengucapkan permohonan maaf kepada masyarakat pelanggan PLN di Bangka, atas terjadinya gangguan listrik akhir-akhir ini. Jika sebelumnya kondisi kelistrikan di Bangka ini relatif aman jarang terjadi gangguan, tapi pada saat ini ada satu mesin pembangkit PLN pada tanggal 2 Oktober 2021 lalu mengalami gangguan. Akibatnya, terjadilah pemadaman yang hingga kini masih berlangsung,” ungkap GM PLN Wilayah Bangka Belitung, Amris Adnan.
Dijelaskan Amris, sebenarnya pada tahun ini, pihaknya sudah membuat perencanaan terbaik untuk pemenuhan kelistikan di Bangka.
Salah satunya, kata Amris, guna menambah kapasitas daya untuk Pulau Bangka, PLN Wilayah Babel sedang membangun jaringan koneksi kabel bawah laut antara Sumatera-Bangka.
Semula, kata Amris, program ini dijadwalkan bisa selesai pada bulan Agustus 2021 lalu.
Namun karena kondisi dan tantangan yang cukup berat dihadapi PLN dan pihak-pihak terkait lainnya, membuat jadwal tersebut harus mundur.
Diperkirakan, jika tidak ada rintangan lagi, maka koneksi jaringan listrik kabel bawah laut Sumatera-Bangka akan selesai Desember 2021 mendatang.
“Mohon doanya kepada masyarakat Bangka Beliitung, agar cita-cita dan harapan kita ini mendapatkan ridho Allah SWT. Sehingga di bulan Desember 2021 nanti, jaringan kabel bawah laut ini selesai,” jelas Amris.
Untuk itulah, ujar Amris, sembari menunggu jaringan kabel bawah laut selesai, pihaknya mengerahkan segala upaya, tenaga dan biaya untuk menuntaskan musibah yang dihadapi PLN Bangka sekarang ini.
Saat ini, kata Amris, mesin berdaya 25 MW sebagai pengganti mesin yang sekarang rusak, sudah tiba di Bangka dari tempat asalnya di Duri Provinsi Riau.
Sekarang ini, teknisi PLN dibantu tenaga ahli sedang berjibaku mempercepat pemasangan mesin pengganti yang rusak tersebut.
“Kita berdoa bersama, semoga perbaikan ini bisa jalan tepat waktu, sehingga akhir Oktober ini listrik sudah normal kembali,” ujar Amris.
Mengenai kondisi PLN saat ini juga ditambahkan oleh Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Wilayah Bangka Belitung, Mustaf Rizal.
Menurut Mustaf, pihaknya memahami apa yang dirasakan sebagian masyarakat Pulau Bangka saat ini.
Jika bicara bisnis, kata Mustaf, saat ini PLN tidak bisa bicara secara matematis untung dan rugi lagi.
Pasalnya, kata Mustaf, sejak mesin 25 MW mengalami kerusakan tanggal 2 Oktober 2021, PLN langsung mengerahkan segala upaya termasuk biaya untuk menanggulangi kerusakan mesin 25 MW tersebut.
Dalam beberapa pilihan yang ada, maka PLN Bangka Belitung memilih mendatangkan mesin serupa dengan mesin yang rusak tersebut dari Riau.
Karena pilihan inilah yang dihitung-hitung lebih cepat menyelesaikan kendala saat ini.
“Jika diibaratkan bicara jualan, sekarang ini jualan kita tidak laku. Kita sudah tidak mikirkan waktu, tenaga, apalagi biaya. Yang ada dalam kerja PLN saat ini, bagaimana secepat mungkin pemadaman ini selesai. Namun, semua itu ternyata tidak bisa seperti sim salabim. Ada proses dan prosedur yang harus kita lalui, agar persoalan ini cepat selesai,” ujar Mustaf.
Melihat upaya dan usaha yang dilakukan PLN dua minggu ini, diapresiasi oleh Ketua Indonesia Bekerja (Inaker) Bangka Belitung Aboul ‘Ala Almaududi SH. Menurut Aboul, dua minggu dalam pengamatan Inaker Babel, sebagian masyarakat Pulau Bangka memang mengeluhkan pemadamn listrik dari PLN.
Hanya saja, kata Aboul, keluhan ataupun perbincangan masyarakat Bangka soal listrik ini masih dalam tatawan kewajaran dan manusiawi.
“Meski begitu, kita tentu berharap kepada PLN untuk berusaha mempercepat target penyelesaian atau perbaikan mesin yang rusak tersebut. Agar, keluhan dan komplain masyarakat bisa segera reda, dan PLN juga bisa berjalan seperi sedikala,” ujar Aboul.
Aboul juga berharap kepada masyarakat Bangka untutk bersabar dan meminimalisir penggunaan liistrik, agar pasokan listrik bisa digunakan secara maksimal untuk seluruh pelanggan di Pulau Bangka.
“Apa salahnya dalam satu bulan ini kita mengurangi penggunaan listrik. Misalnya jika tidak perlu benar, mungkin tak pelu pakai AC. Ruangan yang tidak digunakan, mungkin sementara lampuna dimatikan dahulu. Sebab jika kita semua bisa mengatur dan meminimalisir pemakaian listrik, bisa jadi kekurangan 25 MW saat ini bisa kita tutupi dengan cara gotong royong menghemat listrik,” tukas Aboul. (TRAS)