PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Pandemi Covid-19 di Kota Pangkalpinang, sampai saat ini masih berada dalam zona merah.
Walaupun belum ditetapkan sebagai daerah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4, namun pertambahan kasus dalam beberapa hari ini berkisar diantara 100 kasus konfirmasi perhari.
Melihat kondisi ini, Anggota DPRD Kota Pangkalpinang Rio Setiady meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Pangkallinang untuk mempertimbangkan dan mengawasi secara ketat, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) kepada siswa SD dan SMP.
” Kita tahu varian Delta yang bisa jadi hari ini ada di sekitar kita, sangat cepat penularannya, yang menyerang pada usia produktif dan anak anak. Tentu kita tidak ingin ada kluster di sekolah manapun, baik tenaga pendidik maupun siswa-siswinya,” kata Rio, Minggu (25/7/2021).
Tak hanya itu, kata Rio, ketersediaan ruang isolasi dan ICU di Rumah Sakit sudah di atas 90%, maka hal ini tentu riskan apabila ada pertambahan kasus Covid-19 dan tak kunjung turun dalam beberapa pekan ke depan.
“Karena gelombang kedua ini di luar dugaan kita semua. Kita berharap tidak ada siswa ataupun guru yang terpapar virus Covid-19,” ujarnya.
Rio menuturkan, DPRD mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, yang tidak mewajibkan siswa dan siswi untuk masuk mengikuti pembelajaran tatap muka, karena ini adalah masalah keselamatan atau nyawa manusia.
Karena itu, kata Rio, sebagaimana kita tahu penularan virus Covid-19 ini sangat cepat penyebarannya dan beresiko tinggi apabila terjadi kerumunan ataupun pertemuan yang melibatkan banyak orang di dalamnya.
“Kami maklum ada kegelisahan dari beberapa pihak yang mengkhawatirkan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring, karena evaluasi pendidikan kita satu tahun kebelakang tentu banyak sekali catatan, dikarenakan minimnya interaksi siswa dengan tenaga pendidik. Tapi sekali lagi ini adalah kondisi darurat, maka keselamatan jiwa adalah hal yang utama,” ucap Rio. (TB01)