Nizwan Zukhri : Fasilitas dan Layanan Dermaga di Babel Perlu Perhatian Serius

Laporan : yulia

PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM – Dosen Prodi Manajemen Universitas Bangka Belitung, Nizwan Zukhri menilai bahwa salah satu prioritas pembangunan fisik di Provinsi Bangka Belitung yang juga harusnya difokuskan oleh pemerintah daerah pusat, provinsi dan kabupaten adalah pembangunan dermaga refresentatif di sejumlah titik penyeberangan Yakni seperti di Tanjung Kalian Muntok, Pangkalbalam, Jelitik Sungailiat dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Pemerintah harusnya memperhatikan kondisi yang ada di sejumlah dermaga kita di Babel ini, termasuk di Tanjung Kalian Muntok Bangka Barat yang memang menjadi salah satu jalur penyeberangan barang maupun orang tersibuk di Babel.Bahkan kerap kali fasilitas di Tanjung Kalian ini menimbulkan permasalahan, terlebih di edisi musim sibuk seperti Idul Fitri.

“Bayangkan saya sendiri juga melihat itu untuk yang dari Tanjung Api-Api sudah direspon, karena udah ada dua jalur, sehingga kalaupun tengah musim sibuk, tetap ancar langsung naik ke kapal, tetapi apa yang terjadi ketika kita sampai ke Dermaga penyeberangan di Tanjung Kalian yang memang hanya satu jalur, sehingga sangat beresiko antrian panjang, sesak dan lama,”ujarnya.

Persoalan ini juga akan menyebabkan peningkatan inflasi dan naik harga kebutuhan pokok masyarakat.Maka inovasi sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan ini.Karena kebutuhan pokok Pulau Bangka itu biasanya kan didatangkan dari luar, salah satunya itu lewat jalur yang dari Sumatera Selatan.

“Nah itu banyak sekali mobil-mobil muatan barang yang ngantri panjang.Dan saya melihat itu nyata dan akan berdampak distribusi komoditi barang terhambat, lama dan harga dan sampai ke konsumen ikut mahal,” ujarnya.

Makanya pembangunan dermaga ini menjadi prioritas yang secepatnya harus tersedia. Sebab dengan semakin baiknya kualitas sarana prasarana dan pelayanan di dermaga tersebut, maka akan berdampak dalam meningkatkan jumlah pengunjung pada sektor pariwisata dan ekonomi.
“Saya yakin dengan semakin bagusnya fasilitas dan pelayanan yang siapkan maka tentu akan memberikan multiplayer efeknya dan memperlancar mobilitas di sektor-sektor lain yang lebih luas,” tambahnya.

Ia berharap persoalan ini dapat menjadi perhatian dan dikerjakan dengan semaksimal mungkin oleh berbagai pihak, terutama oleh para pemangku kebijakan termasuk perwakilan legislator Babel yang ada di tingkat pusat.

“Saya juga berharap kejadian percaloan dan jalur retribusi yang tidak jelas seperti yang saya alami kemarin tidak terjadi lagi. Karena kemarin waktu saya melewati dermaga di Tanjung Kalian Muntok itu juga sempat di minta petugas untuk membayar biaya karcis wisata sebesar Rp.9000. Padahal kita tidak sedang dalam berwisata.

Dan yang paling membuat saya sangat tidak nyaman adalah setelah membayar itu kita malah diarahkan untuk muter-muter tidak jelas hingga ke Batu Rakit Muntok dan disana fasilitasnya juga serba sangat-sangat minim termasuk penerangan yang bahkan gelap gulita. Apalagi kejadian ini kita alami pas di jam 02 pagi.Makanya nanti saat ada kesempatan menyampaikan seminar dan sebagainya, maka hal ini akan saya sampaikan semuanya supaya jadi perhatian dan dicari solusi bersama,” tambahnya. (tras)

Pos terkait