Operator Speedboat PT Timah Dituding Jadi Koordinator Utama PIP Ilegal Perairan Sukadamai

Puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) ilegal, yang disebut “siluman,” beroperasi di wilayah perairan Laut Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan. (trasberita)

 

Bacaan Lainnya

Editor : Dirga

TOBOALI, TRASBERITA.COM – Aktivitas tambang ilegal kembali marak di wilayah perairan Laut Sukadamai, Toboali, Bangka Selatan. Puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) ilegal, yang disebut “siluman,” diketahui beroperasi di Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Timah.

Fenomena ini memicu perhatian publik karena diduga melibatkan seorang operator speedboat sewaan PT Timah, bernama Akbar, sebagai koordinator utama.

Menurut informasi yang dihimpun, Senin (3/3/2025), Akbar diduga menjadi aktor kunci dalam mengatur operasional PIP ilegal di kawasan sukadamai tersebut.

Sumber terpercaya menyebutkan bahwa Akbar memanfaatkan dokumen fotokopian yang terlihat sah untuk memberikan izin palsu kepada penambang ilegal.

“Dia kerja ke PT Timah, speed-nya disewa. Jadi yang bayarannya cocok baru dia kasih binaan,” ujar sumber tersebut.

Dalam praktiknya, Akbar disebut-sebut bertugas mengoordinasikan puluhan PIP binaan yang menggunakan dokumen palsu, seperti Surat Perintah Kerja (SPK) fotokopian.

Dokumen ini seolah-olah legal, padahal sebenarnya tidak memiliki izin resmi dari pihak berwenang.

Tidak hanya itu, Akbar juga diduga mengatur agar hasil tambang dari ponton-ponton ilegal ini tidak disetorkan sepenuhnya ke pos penimbangan CV mitra PT Timah.

Ia bahkan meminta imbalan berupa fee dari penambang dan pihak CV dengan jumlah yang sangat fantastis.

“AK bertanggung jawab mengatur ponton-ponton ilegal agar bisa beroperasi dengan SPK fotokopian. Bahkan mereka yang mengatur agar hasil tambang tidak disetor sepenuhnya ke pos penimbangan CV mitra PT Timah,” tambah sumber yang enggan disebutkan namanya.

Saat dikonfirmasi terkait dugaan ini, Akbar membantah, dirinya meminta untuk cek langsung ke lapangan.

” Tidak benar bos qu ..kalau gak percaya silakan kamu cek dilapangan periksa satu persatu spk atau silo pip satu persatu ada gak yg palsu, mana berani saya bos ku saya hanya rakyat biasa yang takut sama hukum,” jawabnya.

Kasus ini menambah daftar panjang persoalan tambang ilegal di Bangka Selatan, yang berdampak pada kerugian lingkungan, ekonomi, dan nama baik PT Timah. (TRAS)

Pos terkait