Pasca RDP Rencana Penambangan di Laut Beriga, Camat Lubuk Minta PT Timah dan Masyarakat Jaga Kondusifitas

Perahu nelayan sedang bersandar di Pantai Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (yusuf/trasberita.com)

Penulis : Laksamana M Yusuf
BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM — Camat Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah Armansyah, meminta PT Timah Tbk dan masyarakarat Desa Beriga dan Tanjung Berikat dapat menjaga situasi kondusif di Kecamatan Lubuk Besar.

Dikatakan Camat Armansyah, kedua pihak diharapkan dapat saling menghormati dan menghargai keinginan dan kewenangan masing-masing.

Bacaan Lainnya

“Selaku camat, saya sangat berharap kedua belah pihak dapat saling menghargai, untuk menjaga situasi yang kondusif di Batu Beriga maupun Kecamatan Lubuk Besar secara luas.” ujar Armansyah, kepada trasberita.com, Kamis (12/10/2023).

Dijelaskan Armansyah, PT Timah Tbk dengan kewenangannya mempunyai hak untuk melakukan kegiatan penambangan di pantai wilayah Desa Beriga dan Dusun Tanjung Berikat.

Namun dalam melakukan operasinya haruslah mendengarkan aspirasi masyarakat di sekitar lokasi yang akan menjadi wilayah penambangan.

Sedangkan kepada masyarakat Desa Beriga dan Tanjung Berikat hendaknya juga tidak bersikap anarkis, apalagi merusak aset milik PT Timah Tbk.

“Apalagi saat ini menjelang Pemilu 2024, agar situasi kondusif selalu dijaga,” ujarnya.

Terkait aspirasi penolakan masyarakat sudah disampaikan kepada DPRD Kabupaten Bangka Tengah, melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP), yang dilaksanakan di Ruang Rapat DPRD Bangka, pada Senin (9/10/2023).

Dalam Rapat Dengar Pendapat ( RDP ) sudah disampaikan pendapat kedua belah pihak, PT Timah dan masyarakat.

Pada kesempatan berbeda, salah seorang warga Desa Batu Beriga Kecamatan Lubuk Besar, Aldi mengatakan seharusnya PT Timah Tbk melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat sebelum melakukan kegiatan penambangan di Pantai Dusun Beriga dan Pantai Dusun Tanjung Berikat.

Dikatakan Aldi, PT Timah Tbk harus memberikan solusi kepada masyarakat Desa Batu Bsriga yang 90 persen berprofesi nelayan tersebut.

“PT Timah seharusnya melakukan pendekatan lebih intensif lagi kepada masyarakat,” tukas Aldi.

Sebelumnya usai RDP, Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan menjelaskan, melalui forum RDP ini masih banyak peluang sinergis yang bisa dikolaborasikan masyarakat dan PT Timah Tbk sehingga sektor pertambangan bisa berjalan beriringan dengan sektor lainnya.

“Pertemuan dengan aroma sinergitas ini penting dilakukan dan PT Timah Tbk juga membuka ruang diskusi selebar-lebarnya kepada masyarakat. Dari apa yang disampaikan tadi, ada ruang-ruang ekonomi dan program pemberdayaan yang bisa disinergikan bersama,” ucapnya.

PT Timah Tbk kata dia dalam melaksanakan penambangan tidak hanya fokus pada operasi produksi saja.

Melainkan juga melakukan program pemberdayaan masyarakat, melakukan pengololaan lingkungan yang berkelanjutan.

“PT Timah Tbk juga punya program TJSL yang disesuaikan dengan potensi desa. Misalnya tadi ada sektor pariwisata yang bisa dikembangkan beriringan dengan sektor pertambangan. Seperti yang sudah dilakukan PT Timah Tbk di Belinyu, kemudian program peningkatan kualitas sumberdaya manusia PT Timah Tbk juga punya program untuk mencegah dan menangani stunting. Di sisi lain, progam pengelolaan lingkungan juga kita bisa disinergikan dengan kelompok nelayan,” jelasnya.

“Kita membuka ruang diskusi bagi masyarakat karena masih banyak peluang sinergitas yang bisa dilakukan bersama karena tujuannya juga sama untuk kepentingan negara dan kesejahteraan masyarakat,” tandas Anggi. (tras)

Pos terkait