Pekerja Tambang Illegal Milik Ramon dan Oknum APH Bambang Nyaris Membunuh Wartawan

Wartawan salah satu media online Rio (46) melaporkan pengancaman dirinya oleh pelaku tambang illegal, ke Polsek Pangkalanbaru Bangka Tengah, Selasa (7/6/2022). (tras)

Laporan: hendri II editor: bangdoi ahada
BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM — Wartawan sebuah media online di Pangkalpinang, Rio (46) diancam dibunuh oleh seorang perkerja tambang timah illegal, di Jalan Pesantren Kampung Kunyit Desa Batu Belubang Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (7/6/2022) siang.

Pelaku yang belum diketahui namanya ini mengejar Rio mulai dari lokasi tambang illegal tersebut hingga ke Jalan Raya Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka.

Bacaan Lainnya

Lokasi tambang ini merupakan lahan milik mertua Kades Batu Belubang (sedang cuti–red), Warsih.

Menurut keterangan Warsih, pengelolah tambang di lahan mertuanya tersebut adalah Ramon, warga Batu Belubang dan seorang oknum anggota polisi bernama Bambang.

“Lahan itu betul milik mertua saya Pak. Sedangkan bos tambang yang nambang di lahan itu adalah warga Batu Belubang bernama Ramon, dan satunya lagi anggota bernama Bambang. Tapi saya tidak tahu Pak Bambang ini dari kesatuan mana,”ujar Warsih yang diwawancarai media ini, Sabtu (28/5/2022) lalu.

Sembari membawa parang panjang, pekerja tambang tersebut mengejar Rio menggunakan motor.

Bagaikan film action, terjadi kejar-kejaran antara pekerja tambang ini dengan Rio.

Sekitar 5 kilometer pekerja tambang ini menjejar Rio sambil mengayunkan parang panjang miliknya.

Beruntung, ketika tiba di sebuah warung kelontong milik Kamsiah (47) di Jalan Raya Padang Baru, Rio seketika menghentikan motornya, dan langsung masuk ke dalam warung menyelamatkan diri.

Sementara pelaku yang tetap memegang parang tersebut juga berhenti dan menunggu di depan warung, sambil tetap memegang parang panjang.

“Keluar, keluar,” kata pelaku ini, sambil tetap memegang parang.

Melihat kondisi yang membahayakan tersebut, suami pemilik warung, meminta pengejar wartawan tersebut untuk tidak memasuki warung mereka.

“Saya lihat Pak, orang itu pakai parang menunggu di luar warung. Karena takut terjadi hal-hal yang tidak baik, orang itu ditahan suami saya agar tidak masuk warung. Kami takut terjadi perkelahian di dalam warung ini,” ujar Kamsiah.

Beberapa menit kemudian, pengejar wartawan ini akhirnya menghentikan aksinya, lalu kembali ke arah Desa Batu Belubang.

Melihat kondisi yang sudah kondusif, Rio langsung keluar warung dan menuju ke Kantor Polsek Pangkalanbaru.

Tiba di Polsek, Rio langsung membuat laporan pengancaman, yang diterima dan diproses oleh Kepala SPKT 1 Polsek Pangkalanbaru Aipda Ferry Andika, Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

“Alhamdulillah, saya sudah buat laporan ke Polsek Pangkalanbaru. Sebagai warga saya yang merasa terancam jiwa ini, meminta pihak kepolisian menangkap pelaku yang hampir saja membunuh saya tersebut,” ujar Rio, kepada media ini.

Rio menceritakan kronologis dirinya dikejar pelaku menggunakan parang panjang. Pada Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 10.00 WIB, dirinya mendapatkan informasi bahwa ada kegiatan aktivitas tambang di lahan Mertua Kades Batu Belubang (sedang cuti) Warsih.

Berdasarkan wawancara dengan Warsih pada Sabtu (28/6/2022) lalu, menyebutkan bahwa ada aktivitas tambang tanpa izin di lahan mertuanya.

“Tidak ada izin, baik dari saya ataupun dari keluarga. Mereka sudah satu bulan ini beroperasi di sana,” ujar Warsih.

Dikatakan Rio, setibanya di lokasi, Ia mengamati bahwa di lahan mertua Kades Batu Belubang tersebut ternyata masih ada aktivitas menambang.

Ia melihat ada pekerja yang sedang menyemprot tanah, yang selanjutnya diisap menggunakan pompa ke atas sakan.

“Melihat ada aktivitas tersebut, saya mengambil foto Bang. Foto pertama sudah dapat, nah pas saya mau ambil foto ke dua, saya melihat salah satu pekerja mengambil parang dan menuju ke arah saya, sambil mengatakan: Kamu Tunggu,” ujar Rio.

Saat itu, kata Rio, sembari memegang parang panjang, pelaku mengambil motor dan menuju ke arah dirinya yang hanya berjarak sekitar 50 an meter.

“Melihat Ia mengacungkan parang menuju kearah saya, saya langsung start motor dan melarikan diri,” tukas Rio.

Kejar-kejaran ini terjadi hingga 5 kilometer ke Jalan Raya Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalanbaru Kabupaten Bangka Tengah.

Pengejaran baru berhenti, ketika Rio masuk ke warung miilik Kamsiah (47).

“Motor pelaku sedikit lagi mepet motor saya Bang. Karena khawatr Ia menebaskan parang, saya langsung lepaskan motor dan melompat masuk warung,” ujar Rio.

Saat ini, pihak Polsek Pankalanbaru sedang memproses laporan Rio.

“Laporan sudah kita proses Pak. Ini kita lagi nunggu Kanit Reskrim, baru kita ke lokasi kejadian,” ujar Kepala SPKT 1 Polsek Pangkalanbaru Aipda Ferry Andika.

Media ini mencoba mengkonfirmasi kepada Aiptu Bambang, yang disebut oleh Kades Warsih sebagai salah satu pengelolah tambang illegal di lokasi lahan mertunya tersebut, yang juga menjadi lokasi pelaku pengejaran terhadap wartawan Rio.

Media ini mencoba menanyakan kebenaran informasi adanya pengejaran oleh anak buahnya terhadap seorang wartawan media online.

Hanya saja ketika media ini menelpon pada Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 13.04 WIB, Bambang tidak merespon.

Dua kali ditelpon, Bambang juga belum merespon.

Sama halnya ketika media ini mencoba mengkonfirmasi melalui pesan WA, yang dikirimkan Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 13.19 WIB, hingga berita ini dinaikkan, Bambang juga belum merespon.

Media ini juga sempat mengkonfirmasi kepada Babhimkabtimas Desa Batu Belubang, Nodi Gunawan. Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 13.22 WIB.

Serupa dengan Bambang, Babhinkamtibmas Desa Batu Belubang, Nodi Gunawan juga belum merespon konfirmasi, hingga berita ini dinaikkan. (tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *