Penanggulangan Banjir Menjadi Prioritas Pemkot Pangkalpinang, Begini Penjelasan Walikota Maulan Aklil

Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil memantau langsung kondisi saluran di beberapa lokasi di Kota Pangkalpinang, Selasa (9/11/2021). (ist)

PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Banjir sepertinya memang sudah menjadi bencana langganan di hampir seluruh daerah Indonesia.

Hampir setiap musim hujan, banjir selalu menggenangi wilayah-wilayah yang dikategorikan rendah.

Bacaan Lainnya

Penyebab banjir pun bermacam-macam, mulai dari pendangkalan sungai, tanggul jebol, penggundulan hutan dan lain sebagainya.

Di Bangka Belitung juga tak luput dari bencana banjir. Selain dari beberapa penyebab, seperti pendangkalan sungai, saluran yang mampet, di beberapa wilayah di Babel juga sering terkena banjir rob akibat pasang air laut.

Sebagai Ibu Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota Pangkalpinang juga menjadi langganan banjir.

Setiap memasuki musim penghujan mulai bulan Oktober sampai bulan Maret, sejumlah titik di Kota Pangkalpinang mengalami banjir.

Bagi sebagian masyarakat, masalah banjir ini sudah tak asing lagi, karena telah terjadi sejak belasan tahun silam, terutama di daerah yang dekat aliran sungai dan berada dekat dengan pantai.

Walikota Pangkalpinang Dr Maulan Aklil SIp MM menyatakan Pemkot Pangkalpinang terus berusaha dan berupaya menanggulangi masalah banjir ini.

Hanya saja, diakui Molen, sapaan akrab Walikota Pangkalpinang ini, persoalan banjir tidak bisa dislesaikan secara cepat.

Diakui Molen, seluruh OPD bersama instansi dan lembaga terkait di lingkungan Pemkot Pangkalpinang menjadikan persoalan banjir ini sebagai salah satu program prioritas untuk dituntaskan.

“Persoalan mengatasi baajir ini masih jadi fokus prioritas kami. Mohon dukungan masyarakat Pangkalpinang untuk bersama-sama kita mengatasi banjir ini, minimal kita menjaga kebersihan lingkungan masing-masing,” ujar Molen.

Tentu saja, penanggulangan dan pencegahan bencana banjir tidak bisa kita serahkan kepada pemerintah semata.

Penanggulangan banjir dan pencegahannya merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda Kota Pangkalpinang.

Saat ini generasi muda memang masih belum bisa berbuat banyak, namun masa depan Pangkalpinang dan Bangka Belitung secara luas ada di pundak generasi muda saat ini.

Dikatakan Molen, setiap tahun Pemkot Pangkalpinang menganggarkan APBD untuk mengatasi banjir tersebut.

Hanya saja, kata Molen, persoalan banjir ini tidak bisa dituntaskan secapat kilat.

Selain persoalan ini sudah sejak lama terjadi, akibat beberapa daerah di Pangkalpinang termasuk daerah rendah dan daerah bekas resapan air, persoalan kesadaran terhadap kebersihan lingkungan juga masih harus ditingkatkan kepada masyarakat.

“Beberapa hari lalu saya dan beberapa kepala OPD meninjau langsung untuk mengetahui efektivitas pembangunan penanggulangan banjir yang kita lakukan. Dengan cara ini, kami akan terus mengevaluasi dan terus berupaya meningkatkan efektivitas penangggulangan banjir di Kota Pangkalpinang,” jelas Molen.

Molen menyebut, ditengah keterbatasn dana yang dimiliki, Pemkot Pangkalpinang terus bergerak memperbaiki fasilitas dan sarana yang ada di Pangkalpinang, agar semaksimal mungkin bisa membantu meminimalisir potensi banjir.

Menyesuaikan dana yang ada, Pemkot Pangkalpinang membangun sarana penanggulangan banjir secara bertahap dan skala prioritas.

“Misalnya pada tahun depan, untuk menanggulangi banjir di kawasan Gedung Nasional dan sekitarnya, Insya Allah akan kita bangun kolam retensi. Sedangkan, daerah lainnya kita perbaiki saluran air agar ketika hujan lebat, air bisa mengalir sebagaimana mestinya,” tukas Molen.

Molen berharap dan meminta dukungan seluruh masyarakat Kota Pangkalpinang untuk sama-sama menjaga lingkungan, agar potensi banjir bisa dikurangi, atau jika memungkinkan dihilangkan.

Caranya, setiap warga bisa berkontribusi dengan membuang sampah pada tempatnya, dan juga menjaga saluran bandar di sekitar rumah masing-masing dari kotaran, agar tidak mampet ketika turun hujjan.

“Kepada warga dan pihak-pihak yang sedang membangun baik itu rumah, ruko maupun bangunan apapun bentuknya, mohon kiranya bahan bangunan seperti pasir, batu bata dan sampah-sampahnya, tolong dibersihkan dari bandar-bandar. Yo kita jaga bersama saluran bandar kita dari kotoran atau sampah yang disengaja maupun tidak disengaja,” pinta Molen.

Molen mengakui, memang masih ada daerah-daerah yang terkena banjir saat turun hujan lebat. Untuk itu, Ia meminta maaf kepada masyarakat Pangkalpinang.

Dikatakan Molen, dirinya berharap masyarakat bisa memahami kondisi keuangan daerah yang terbatas, apalagi harus difokuskan menghadapi pandemi Covid-19.

Sehingga Pemkot belum maksimal melaksanakan program penanggulangan banjir yang telah direncanakan.

“Tapi yakinlah, banjir menjadi fokus utama kami, pemerintah Kota Pangkalpinang. Doakan dan bantu kami agar bisa secepat mungkin mengurangi masalah banjir di kota Pangkapinang ini. Aamiin,” pinta Molen. (TRAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *