Penulis: Bangdoi
BANGKASELATAN, TRASBERITA.COM — Kamis (23/9/20210) pagi sekitar pukul 08.32 WIB, ada uang masuk ke rekening Ustadz Ali.
Tidak tahu, dari siapakah uang sebesar Rp 5,2 juta tersebut. Tidak ada keterangan dari laporan SMS Banking yang diterima di handphone Ustadz Ali.
Baru sekitar 10 menit kemudian ada laporan masuk ke WA, yang menjelaskan asal uang Rp 5,2 juta tersebut.
Ternyata uang itu berasal dari seseorang yang tidak mau disebutkan namanya. Ada keterangan dalam WA tersebut, “Untuk Waqaf Rumah Ustadz/Ustadzah,”.
“Alhamdulillah, ternyata waqaf untuk pembangunan pondok pesantren kita, Ma’had Daarul Hijrah Rintis. Uang ini untuk pembelian keramik rumah ustadz/ustadzah yang memang sedang kita bangun,” ujar Ustadz Ali, kepada TRASBERITA.COM, Kamis(23/9/2021).
Oleh Ustadz Ali, uang waqaf dari Hamba Allah ini segera di transfer ke rekening Yayasan Daarul Hijrah Rintis di Bank Syariah Indonesia (BSI) no rekening: 7147958484.
Dijelaskan Ustadz Ali, saat ini Ponpoes Daarul Hijrah Rintis memang sedang membangun sejumlah fasilitas, diantaranya sedang membangun rumah untuk Ustadz/Ustadzah. Perkiraan biaya untuk membangun rumah ini berkisar Rp 25 juta an.
Yang dirinci antara lain, untuk Keramik 80 kotak senilai Rp 5,2 juta, Platfon Asbes 50 keping senilai Rp 1,2 juta, Instalasi Listrik senilai Rp 3,6 juta dan upah tukang sekitar Rp 15 juta.
“Kita bersyukur kehadirat Allah SWT, pagi ini sudah mendapat donasi untuk keramik. Insya Allah akan ada lagi orang baik yang mau mewaqafkan hartanya di sini,” ujar Ustadz Ali.
Ucapan syukur dan terimakasih juga disampaikan Ustadz Fakhrun, Pengelolah Daarul Hijrah Rintis.
Menurut Uztadz Fakhrun, Daarul Hijrah Rintis yang berada di tengah Dusun Rintis, Desa Simpang Rimba Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan ini, sedang membangun sejumlah fasilitas.
Selain rumah Ustadz/Ustadzah, di lokasi Daarul Hijarah Riintis ini juga sedang diselesaikan asrama santri putra, asrama santri putri, dan beberapa fasilitas umum untuk santri dan Ustadz/Ustadzah yang menjadi pendidik di sini.
Diceritakan Ustadz Fakhrun, Rintis adalah nama sebuah kampung kecil yang terletak di Desa Simpang Rimba, Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Di kampung ini tadinya memiliki sebuah Musholla kecil yang tidak terurus, karena masyarakatnya yang walaupun semuanya Muslim, namun belum begitu memahami ajaran Islam secara baik dan benar.
Karenanya, tak heran jika pemanfaatan Musholah ini sebagai tempat ibadah kurang maksimal.
Bahkan terkesan tidak diurus, yang memberikan sinyal bahwa Musholah ini jarang digunakan untuk sholat berjamaah warga Kampung Rintis.
“Hal ini bisa jadi karena tidak ada Guru atau Ustadz yang mengajar dan membina mereka secara baik dan bekelanjutan,” ujar Ustadz Fakhrun, salah seorang perintis Ma’had Daarul Hijrah Rintis.
Namun seiring waktu dan pendekatan yang humanis oleh Ustadz Fakhrun, lambat laun masyarakat Kampung Rintis mulai bersemangat mendalami ajaran Agama Islam.
“Alhamdulillah, sejak tahun 2019 dengan pendekatan kita dengan masyarakat di kampung ini, perlahan tapi pasti mereka mulai memiliki kesadaran akan Islam,” tukas Ustadz Fakhrun.
Sekarang ini, orang-orang tua, suami-istri dan para remaja serta anak-anak mulai belajar Islam. Bahkan ada yang mulai belajar dari Iqro’ 1.
Ibu-ibu disana pun mulai memakai pakaian syar’i. Anak-anak mereka juga sangat bersemangat untuk belajar Islam.
“Alhamdulillah saat ini, kampung Rintis sudah hidup dengan belajar Islam. Hampir setiap malam, masyarakat mulai merasakan nikmat dan lezatnya Iman dan Islam. Syiar Islam pun semakin semarak di kampung ini,” ucap Ustad Fakhrun.
Diakui Ustad Fakhrun, semangat keislaman masyarakat Kampung Rintis ternyata tidak hanya sebatas belajar Islam saja, namun juga semangat untuk mengamalkan dan mendakwahkan Islam.
Untuk mengakomodir semangat itu, beberapa Ustadz bersama-sama dengan masyarakat Rintis, Simpang Rimba dan sekitarnya saat ini sedang merintis membangun sebuah Pondok Pesantren atau Ma’had yang diberi nama Ma’had Daarul Hijrah Rintis.
“Nama ini kami ambil karena semangat masyarakat Rintis yang ingin hijrah menuju cahaya Islam. Harapan kami tentunya semangat hijrah ini tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Rintis, tapi juga oleh seluruh kaum Muslimin di dunia, hijrah menuju penerapan Islam Kaffah,” ungkap Ustadz Fakhrun.
Kepada para kaum muslimin Bangka Belitung atau dimanapun berada, Ustadz Fakhrun mengajak untuk mendukung pembangunan Ma’had Daarul Hijrah Rintis ini.
Dukungan bisa berupa pendanaan, tenaga ataupun hal lain yang baik untuk pembangunan pondok pesantren ini.
“Bagi Bapak dan Ibu kaum Muslimin yang ingin berinvestasi amal jariyah dapat mewakafkan/ menginfakkan hartanya di Ma’had Daarul Hijrah Rintis. Selain itu Bapak Ibu dapat menyebarkan informasi ini kepada kaum Muslimin lainnya,” pinta Ustadz Fakhrun.
Saat ini, kata Ustadz Fakhrun, pihaknya sedang menyelesaikan asrama pertama dan akan segera dilanjutkan ke asrama kedua, serta perumahan guru yang difungsikan sebagai tempat menginap santri dan sekaligus sebagai tempat belajar.
“Alhamdulillah ada seorang Wakif yang sudah berkomitmen ke kami untuk membangun 1 unit Masjid untuk Pesantren. Mudah-mudahan akan banyak lagi dukungan dan bantuan dari saudara-saudara muslim kami lainnya,” ucapnya.
Dikatakan Ustad Fakhrun, Wakaf dan Infak dari kaum muslim dan para dermawan dapat menghubungi nomor 082280636870 (ustad Ali) dan 08117179830 (bangdoi).
“Do’a kami semoga dapat menjadi amal jariyah di sisi Allah SWT bagi para Wakif ataupun siapa saja yang telah berpartisipasi dalam pembangunan Ma’had ini. Aamiin ya Allah,” tutup Ustadz Fakhrun. (TRAS)