Penulis: Eddy Jajang JA
MERAWANG, TRASBERITA.COM — Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Universitas Bangka Belitung (UBB), seharian penuh menggelar workshop cetak biru (blueprint) infrastruktur TIK tahun 2021-2025, Kamis (28/10/2021).
Workshop ini digelar dalam kesiapan UBB menghadapi era revolusi industri 4.0, dan upaya mewujudkan sebagai smart campus.
Workshop yang digelar di Gedung Babel 4 UBB ini, diikuti 35 peserta wakil dari seluruh program studi, fakultas dan biro di lingkungan UBB.
Tampil sebagai narasumber workshop adalah Djoko Setyanto (praktisi dan profesional TIK) dan Ghiri Basuki (Ketua TIK UBB).
Ghiri Basuki ketika membuka workshop mengemukakan peran serta sumberdaya manusia (SDM) di UBB sangat penting dalam upaya mewujudkan UBB sebagai smart campus.
Akan tetapi SDM tersebut, lanjut Ghiri, harus terlebih dahulu memahami bidang teknologi informasi.
“Selain era revolusi industri 4.0 memang mensyaratkan kita harus memahami teknologi informasi, di sisi lain kemampuan itu harus kita kuasai agar UBB mampu bersaing. Baik dengan perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional di bidang Teknologi Informasi,” ujar Ghiri Basuki.
Pada workshop yang digelar di laboratorium komputer TIK, Ghiri memaparkan roadmap (peta jalan) infrastruktur Teknologi Informasi (TI) UBB tahun 2021 – 2025, dan tujuan UBB menjadi smart campus dengan pembangunan infrastruktur TI sebagai pendukung.
Menurut Ghiri, untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik (tendik), UPT TIK telah merencanakan membangun infrastruktur jaringan dan sistem informasi terpadu serta data center agar kinerja UBB di bidang TI lebih baik lagi.
“Infrastruktur TI pendukung ini memberikan kemudahan dalam akses internet dan penggunaan sistem informasi yang ada di UBB dengan metode Single Sign On (SSO),” tukas Ghiri Basuki.
Pada workshop ini UPT TIK juga memberikan gambaran infrastruktur jaringan dan sistem informasi UBB kepada peserta, agar ke depan SDM UBB juga siap dalam menggunakan teknologi tersebut.
Selain itu, peserta workshop juga mendapat penjelasan tentang jaringan dan keamanan di bidang teknologi informasi.
Materi ini diberikan oleh Djoko Setyanto, seorang praktisi dan profesional di bidang jaringan dan keamanan.
Materi yang disampaikan Djoko selaku narasumber worshop adalah tentang bagaimana pentingnya keamanan dan proses backup data yang ada di UBB, sehingga dapat mengatasi serangan virus dan kehilangan atau kerusakan data yang sering terjadi.
Saat ini menurut Djoko banyak terjadi serangan terhadap data, yang menyebabkan kehilangan dan kerusakan data, website yang berubah tampilan, pencurian data dan lainnya yang menyebabkan kerugian bagi pihak yang mengalaminya.
Mencegah hal itu terjadi lanjut Djoko, diperlukan sebuah rancangan keamanan sistem dan jaringan, baik secara infrastruktur maupun software, dan bahkan kebijakan agar tingkat keamanan menjadi lebih baik dan andal.
Dalam workshop ini narasumber juga mendemontrasikan proses keamanan dalam suatu sistem serta uji coba untuk proses keamanan jaringan.
Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta betapa pentingnya keamanan jaringan, baik untuk saat ini maupun masa depan.
Ghiri Basuki mengemukakan UPT TIK juga sudah merancang sistem yang mempunyai keamanan yang cukup andal, baik secara hardware maupun sistem di masa depan agar keamanan sistem informasi dan jaringan lebih andal lagi.
“ Itu penting agar tidak ada terjadi kehilangan data, kerusakan data bahkan pencurian data yang dapat menyebabkan kerugian bagi UBB,” ujar Ghiri, yang juga dosen Teknik Elektro UBB.
Saat ini UBB telah memiliki 5 fakultas, 19 program studi dengan jumlah mahasiswa sekitar 5.500 orang, jumlah dosen sekitar 220 orang serta tenaga kependidikan 140 orang, dan berencana membuka 7 program studi sarjana dan 3 program studi pasca sarjana sehingga akan terus bertambah jumlah mahasiswa dan kebutuhan untuk Teknologi informasi yang juga semakin meningkat kedepannya sehingga cetak biru infrastruktur TI ini sangat dibutuhkan. (TRAS)