Penulis: Eddy Jajang JA
BANGKA, TRASBERITA.COM — UI Greenmetric mengumumkan Universitas Bangka Belitung (UBB) menempati peringkat 44 perguruan tinggi di Indonesia dan 556 dunia pada tahun 2020.
Akan tetapi pada tahun 2021, UBB bertekad untuk memperbaiki peringkatnya pada kontestasi berskala internasional tersebut.
UI Greenmetric yang digelar sejak 2010 itu merupakan lembaga pemeringkat resmi di bidang lingkungan yang berkelanjutan.
Pada 2020 UI Greenmetric diikuti 912 perguruan tinggi yang tersebar di 100 negara, 92 diantaranya adalah perguruan tinggi di Indonesia.
Ketua Greenmetric UBB Ghiri Basuki mengemukakan tekad UBB untuk memperbaiki peringkat pada UI Greenmetric diwujudkan dengan membentuk tim khusus.
Tim ini bertugas mengumpulkan data lingkungan UBB, dan kemudian mengisi borang (daftar isian) yang disediakan oleh pihak UI Greenmetric.
“Tim khusus terdiri dari para dosen dan staf UBB itu sudah bekerja maksimal. Tanggal 7 Nopember kemarin borang yang berisi enam indikator lingkungan berkelanjutan di UBB sudah kami kirim ke website UI Greenmetric,” ujar Ghiri Basuki, Selasa (09/11/2021) pagi.
Dikemukakan Ghiri, UI Greenmetric memiliki enam indikator, di antaranya infrastruktur, energi, water (air), pengelolaan limbah (waste), transportasi, dan pendidikan.
Indikator infrastruktur mendeskripsikan bagaimana kampus harus memiliki konsep kampus hijau dan juga harus mempunyai rencana yang berkelanjutan.
Mulai dari bangunan hingga lingkungan harus memiliki konsep hijau.
Sedangkan indikator energi dan iklim (climate) menggambarkan perguruan tinggi menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Selanjutnya indikator penggunaan dan pengelolaan air adalah bagaimana pengelolaan sumber daya air di perguruan tinggi lebih bermanfaat dan hemat.
Adapun indikator waste atau limbah, yaitu bagaimana pengurangan limbah di area kampus, edukasi dan sosialisasi yang dilakukan perguruan tinggi agar sampah dapat re-use (diguna ulang), reduce (pengurangan sampah, dan recycle (daur ulang sampah).
Indikator transportasi adalah program dan langkah-langkah yang dilakukan perguruan tinggi untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, serta perencanaan penggunaan kendaraan zero emisi seperti mobil listrik, sepeda dan lain lain.
Indikator terakhir dari UI Greenmetric adalah pendidikan. Indikator ini melihat upaya kampus untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan, pengelolaan lingkungan dan memberikan manfaat bagi lingkungan di masa depan.
“Melihat kinerja tim khusus UI Greenmetric yang kami bentuk, kami optimistis UBB bisa memperoleh peringkat yang lebih baik lagi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tukas Ghiri yang adalah juga Ketua Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UBB ini.
Bukti Kepedulian Lingkungan
Tahun 2021 merupakan tahun ke lima UBB mengikuti UI Greenmetric.
Tahun 2017, UBB meraih peringkat 510 dari 619 peserta UI Greenmetric. Satu tahun berikutnya, 2018, peringkat UBB turun pada posisi 546 dari 719 peserta UI Greenmetric.
“Prestasi yang cukup membanggakan kami peroleh pada tahun 2019. Pada tahun itu UBB berada pada peringkat 442 dari 780 perguruan tinggi yang ikut konstestasi UI Greenmetric dengan peringkat nasional adalah 26,” ujar Ghiri.
Tahun 2020, UBB menempati peringkat 44 nasional dan 556 dunia.
Peringkat UI Greenmetric yang diumumkan akhir Desember 2020 itu, diikuti 92 perguruan tinggi Indonesia dan 912 perguruan tinggi dunia.
Menurut Ghiri peringkat yang diraih UBB selama lima kali ikut konstestasi UI Greenmetric lumayan baik, dengan nilai total yang terus meningkat sebagai bukti peningkatan komitmen UBB.
Alasannya, karena setiap tahun jumlah perguruan tinggi peserta UI Greenmetric terus bertambah.
“Namun melihat potensi yang ada dan apa saja yang telah UBB lakukan dalam hal lingkungan berkelanjutan, adalah wajar kalau peringkat UBB di UI Greenmetric lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tegas Ghiri.
Sebagai contoh kecil saja, lanjut Ghiri adalah luas kampus UBB 146 hektar hampir 90 persen masih berupa hutan alami.
Belum lagi adanya hutan vegetasi (hutan yang ditanam sendiri) yang berupa tanaman lada, manga, pelawan, padi, anggrek, pucuk merah dan sebagainya.
“UBB juga punya penangkaran rusa yang mendiami hutan vegetasi. Kita juga punya ‘embung’ sebagai resapan air, dan air isi ulang untuk kebutuhan sehari-hari sivitas akademika UBB,” ujar Ghiri, dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UBB.
Keikutsertaan UBB pada UI Greenmetric merupakan komitmen UBB terhadap pelestarian lingkungan dan salah satu upaya menghadapi pemanasan global.
Sementara itu Wakil Rektor III Bidang Perencanaan Sistem Informasi dan Kerjasama UBB, Riwan Kusmiadi, ketika membuka workshop pengisian borang UI Greenmetric, Sabtu pekan lalu, mengemukakan UBB merupakan satu satunya perguruan tinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang mengikuti UI Greenmetric.
“UBB akan terus berbenah diri menjadi kampus terhijau di seluruh Indonesia. Potensi ke arah tersebut ada karena kampus UBB dikelilingi hutan alami dan kebijakan rector sebagai pimpinan sangat mendukung. Dalam kaitan itu, UBB juga sudah merencanakan untuk membangun gedung IT Center dan laboratorium terpadu yang telah mengusung konsep smart and green building,” ujar Riwan.
Tahun 2021, Rektor UBB Ibrahim telah mengeluarkan kebijakan yang mendukung terwujudnya kampus hijau yang berkelanjutan, dan konsep digital green campus sehingga dapat meningkatkan peringkat UBB pada UI Greenmetric, dan mampu bersaing dengan universitas lainnya baik secara nasional maupun internasional.
“Tahun 2021, UBB telah membuat tim dalam pengurusan UI Greenmetric agar mendapatkan hasil yang maksimal dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tim ini telah bekerja sejak bulan Juli 2021, dan telah merancang kebijakan kampus hijau yang akan dijadikan acuan dalam pengembangan UBB ke depan,” ujar Ibrahim. (TRAS)