Tanjung Gunung Dijadikan Lokasi Sekuntum Melati Angkatan II, Begini Harapan Gubernur dan Bupati Bateng!

Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi membuka kegiatan Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih (Sekuntum Melati) Angkatan II, di Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (12/7/2021). (ist)

BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM — Kehadiran Sekolah Perempuan Sekuntum Melati diharapkan bisa memberikan manfaat lebih bagi kaum perempuan di Desa Tanjung Gunung dan Desa Pangkal Beras.

Untuk saat ini, sudah ada bukti keberhasilan Sekolah Perempuan angkatan I di Desa Rukam dan Desa Jelutung Dua.

Bacaan Lainnya

Di dua desa ini, para siswa sekolah tersebut telah mampu mengembangkan potensi desa, dan mampu memotivasi para perempuan di desa untuk bergerak membangun desa masing-masing.

“Ibu-ibu kalau dilatih dengan serius dan didorong oleh keinginan tinggi pasti berhasil. Ibu-ibu mitra laki-laki, walaupun sudah menjadi perempuan berhasil tetap menghormati suami,” ungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, saat Pembukaan Sekolah Untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih (Sekuntum Melati) Angkatan II, di Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (12/7/2021).

Gubernur mengatakan, ibu-ibu memang harus betul-betul dilatih diberdayakan di Sekolah Perempuan ini, sehingga dapat memberikan manfaat yang sangat luar biasa besar.

Ibu-ibu yang terpilih menjadi siswa Sekolah Perempuan Sekuntum Melati jangan hanya menunggu wisuda, tetapi belajarlah.

Program Sekolah Perempuan ini diawali dengan kajian dan dorongan dari United Nation of Women yang merupakan organisasi perempuan dunia perwakilan Asia Tenggara.

Sekolah Perempuan masuk ke dalam program untuk memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan.

“Tentunya ini luar biasa. Tenaga pengajarnya lulusan S3 dan S2. Tenaga pengajar ini Insya Allah akan bisa mendampingi ibu sekalian untuk mencapai cita-cita,” tegasnya.

Sementara itu Melati Erzaldi SH, Founder Sekuntum Melati mengatakan, wanita itu selalu termarjinalkan dan saatnyalah wanita berbicara menunjukkan diri untuk bisa berkontribusi terhadap diri, negara, daerah dan juga dunia.

Kalau perempuan berdaya, dunia itu akan maju dan perempuan berdaya Indonesia maju, Bangka Belitung juga tentunya akan maju.

Berdasarkan data yang melakukan pekerjaan industri kecil mikro didominasi perempuan, ia menjelaskan, artinya perempuan mendominasi pergerakan ekonomi, khususnya industri mikro kecil.

Adapun perbandingannya, laki-laki hanya 47 persen, sedangkan perempuan 53 persen.

“Inilah yang menginisiasi saya, berbicara kepada teman-teman terutama yang bisa memberikan masukan-masukan. Akhirnya lahirlah Sekolah Perempuan ini yang dimulai tahun 2020 lalu. Kita ingin membantu perempuan menjadi mitranya laki-laki,” jelasnya.

Siswa sekolah ini sudah menghasilkan beberapa produk. Ia menjelaskan, pengembangan produk tersebut mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah, termasuk pemerintah desa.

Seperti mengembangkan produk olahan abon ikan gabus. Bukti dukungan pemerintah yakni, dengan menyediakan galeri untuk menempatkan hasil produksi.

“Pembelajaran di Sekolah Perempuan ini hanya tiga bulan. Jadilah manusia pembelajar ilmu pengetahuan yang bisa menemukan inovasi dan solusi-solusi dalam setiap tantangan kehidupan,” harapnya.

Hal senada disampaikan Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman ST. Bupati Bateng ini bangga Desa Tanjung Gunung bagian dari Kabupaten Bangka Tengah terpilih menjadi tempat Sekolah Perempuan Sekuntum Melati angkatan II tahun 2021.

Pendidikan terbaik dimulai dari keluarga dan ibu adalah tonggak pokok dalam menciptakan generasi hebat dan berakhlak.

“Sekolah Perempuan Sekuntum Melati ini akan menciptakan perempuan hebat dan inovatif bagi keluarga, bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bagi Indonesia menuju maju,” ujarnya.

Sebelumnya Dr Asyraf Suryadin, M.Pd Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjelaskan, Sekolah Perempuan ini bisa memperkuat pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diharapkan perempuan menjadi mandiri secara ekonomi dan kehidupan sosial.

Tahun ini Sekolah Perempuan digelar di dua desa yakni Desa Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah dan Desa Pangkal Beras, Kabupaten Bangka Barat.

Adapun jadwal pembelajaran akan dimulai tanggal 24 Juli sampai 25 September mendatang. Sebanyak 11 OPD terlibat dalam program Sekolah Perempuan kali ini.

“Selain itu terdapat beberapa organisasi dan dari pihak akademisi ikut mendukung proses pembelajaran. Siswa akan mendapatkan berbagai pembelajaran, seperti materi keterampilan sesuai potensi desa hingga penggunaan internet sehat,” jelasnya. (TB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *