Teh Pelawan Asli Bangka Selatan Ini Butuh Perhatian, Herbal Hebat Tapi Miskin Dukungan Pemda

Teh Daun Pelawan ini hasil produksi Rusmiyadi, di Rumah Produksi, di Desa Nadung Kecamatan Payung, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (ist)

PAYUNG, TRASBERITA.COM — Awalnya hanya untuk konsumsi sendiri pada tahun 2011 lalu.

Namun seiring waktu, Rusmiyadi menjadikan minuman Teh Pelawan ini sebagai barang jualan untuk umum.

Bacaan Lainnya

Pria 46 tahun ini merasakan banyak khasiat kesehatan setelah dirinya dan keluarga rajin minum seduhan daun Teh Pelawan.

Bermula dari sinilah, Rusmiyadi memperkenalkan Teh Pelawan kepada saudara, kerabat, teman serta masyarakat Desa Nadung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Rasanya enak, dan tubuh menjadi segar setelah sering minum seduhan hangat Teh Pelawan ini. Ternyata khasiatnya sangat banyak untuk kesehatan kita. Setelah merasakan manfaatnya, saya baru berani menawarkan Teh Daun Pelawan ini kepada tetangga, kerabat dan teman-teman,” ungkap Rusmiyadi.

Kini Rusmiyadi membuat rumah produksi daun Teh Pelawan di kediamannya di RT 04 RW 02 Desa Nadung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan.

Produk buatan ini diberi nama Radit Teh Pelawan.

Meski belum menjadi minuman favorit masyarakat, namun usaha Rusmiyadi memperkenalkan daun Teh Pelawan ini mulai disukai banyak orang.

Apalagi daun Teh Pelawan ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh.

Untuk bahan baku, hingga saat ini Rusmiyadi mengaku belum kesulitan.

Ia memanfaatkan tanaman Pelawan yang banyak tumbuh di lahan kebun miliknya.

Selain batang Pelawan, kebun Rusmiyadi yang luasnya 7,5 hektar tersebut, ia khususkan untuk menanam berbagai tanaman herbal.

Rusmiyadi menjadikan lahan yang cukup luas tersebut sebagai perkebunan herbal.

Sebelum pandemi covid melanda seantero dunia ini, produksi Teh Daun Pelawan miliknya cukup banyak.

Ia pun mulai memasarkan produk Teh Pelawan ini ke luar daerah Nadung.

Namun apa hendak dikata, saat pandemi melanda, usaha Rusmiyadi ini juga terkena imbas.

Kesulitan memasarkan produk ini, ditambah lagi kondisi ekonomi masyarakat yang juga menurun, membuat produk Teh Pelawan ini sulit dipasarkan.

“Sekarang saya kerja sendiri Bang. Maklumlah, dampak covid ini juga menyerang usaha kecil seperti kami ini. Sekarang omzet dan produksi Teh Pelawan ini tidak menentu,” tukas Rusmiyadi.

Ia berharap, ada perhatian Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan maupun Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap kesulitan pasar yang dihadapi saat ini.

“Saya sebenarnya saya ingin berdiskusi dengan para pihak terkait yang membidani UMKM ini, baik di kabupaten maupun di provinsi. Siapa tahu mereka bisa mencarikan solusi, agar usaha saya ini bisa lebih maju,” ucap Rusmiyadi.

Sembari menunggu produk Teh Pelawan miliknya merangkak naik, saat ini Rusmiyadi menambah kerja sampingan untuk menambah pemasukan keuangan keluarga.

“Saya jualan kue gorengan keliling Bang. Jadilah untuk menyambung kebutuhan hidup keluarga. Tetapi untuk Teh Pelawan ini terus saya produks. Karena saya yakin, suatu hari teh asli dari Pulau Bangka ini bisa diminati masyarakat dan menjadi minuman favorit kesehatan,” harap Rusmiyadi. (TB01)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *