Penulis: Meilanto
Pegiat Sastra dan Sejarah Babel
BANGKATENGAH, TRASBERITA.COM — Toponim suatu wilayah geografis sangat dipengaruhi oleh unsur generic name, specific name, history dan oral tradition. Umumnya toponim wilayah di pulau Bangka secara generic sangat erat dengan ciri tofografi wilayah seperti gunung, bukit, sungai, anak sungai atau aik, dan dengan istilah wilayah tofografi dan penanda wilayah seperti “pengkal atau pangkal”, “kelekak”, “rimbak”, “parit”, kemudian kondisi sfesific yang dominan, endemic, khas serta sangat lokal baik dari sisi flora (tumbuhan) maupun fauna (hewan) dan dengan penggunaaan bahasa lokal setempat.
Kampung – kampung di Bangka ada beberapa keunikan. Diantaranya pola pemukiman yang menghadap jalan raya, di tengah kampung terdapat masjid/ surau/ langgar, di ujung kampung terdapat sumber air dan TPU.
Sementara itu di belakang rumah terdapat kelekak. Selain itu ada beberapa kampung yang namanya sama.
Untuk mengetahui kampung mana saja yang sama itu, kita bisa melihat peta yang berjudul Kaart van het eiland Bangka.
Peta yang diterbitkan tahun 1898 ini menuliskan nama kampung yang sama diberi kode angka 1 atau 2 tergantung nama kampung yang sama. Kampung mana sajakah itu.
Terentang
Nama “Terentang” diambil dari nama tumbuhan yaitu terentang. Tumbuhan dengan nama latin Campnosperma auriculatum tumbuh di daerah bencah – bencah.
Dalam peta, Kampung Terentang ada tiga yaitu Terentang 1 yang saat ini masuk wilayah administrasi Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat. Kampung Terentang terletak diantara Kampung Katjong dan Iboel.
Selanjutnya, Kampung Terentang 2. Dalam peta tahun 1898, kampung ini berada diantara kampung Nadoeng dan Kampung Merapin. Diketahui saat ini Kampung Terentang 2 dan Kampung Merapin sudah tidak ada lagi.
Terakhir yaitu Kampung Terentang 3 yang saat ini dalam wilayah administrasi Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.
Kayoeareng
Nama kampung ini diambil dari nama jenis kayu yaitu kayuareng/ kayuarang dengan nama latin Diospyros yang masih termasuk suku eboni.
Ada dua kampung dengan nama yang sama yaitu Kayoeareng 1 yang saat ini dalam wilayah administrasi Kecamatan Riau Silip.
Kampung Kayoeraeng 1 terletak diantara Tjit (Cit) dan Pelawan (Poegoel) Dalam penelusuran internet, tidak ditemukan Desa Kayuarang di wilayah Kecamatan Riau Silip.
Selanjutnya penulis mencoba konfirmasi kepada Bang Ziqri.
Tokoh pemuda yang sering melakukan touring ke pelosok Bangka dan Belitung. “Bener. zaman now, termasuk tikungan L itu agik kampong Kayuarang.
Kalo yang la ngarah k Cit tu kampong Aik Kure².” Dari informasi diketahui bahwa Kayu Arang masih ada penduduknya tapi tidak menjadi sebuah desa. Kayu Arang salah satu dari enam dusun di Desa Cit.
Selanjutnya yaitu Kayoeareng 2 yang saat ini wilayah administrasi Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat.
Kampung Kayoeareng / Kayuarang terletak dekat Sungai Mantjong dan Kampung Penjampak.
Diketahui saat ini Kayuarang menajdi sebuah desa di Kecamatan Kelapa.
Niboeng
Niboeng / nibung adalah nama tumbuhan yang masih termasuk famili palem.
Tumbuhan dengan nama latin Oncosperma tigallirium ini multifungsi dengan batang yang lurus, kuat dan kokoh.
Niboeng 1 yang saat ini berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka.
Dalam peta 1898 ditulis Niboeng 1 terletak diantara Kampung Laboe dan Tanahbawah.
Niboeng selanjutnya yaitu Kampung 2 yang saat ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah.
Dalam peta, Niboeng 2 terletak diantara Koba dan Airbara. (Bersambung/tras)