Upaya Pemprov Babel, Pertamina dan DPRD Agar Gas Elpiji 3 kg Sesuai Konstruksi Untuk Warga Miskin

Laporan : lia
PANGKAPINANG, TRASBERITA.COM – Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya berharap penyaluran gas elpiji 3 kg di Bangka Belitung dapat dilakukan berdasarkan data yang valid. Karena seberapa banyak pun kuotanya kalau datanya tidak valid, maka hal ini tidak akan diketahui mana yang memang menjadi sasaran prioritas dan mana yang seharusnya tidak menggunakan tabung gas tersebut.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Babel, Didit Sri Gusjaya usai melakukan rapat bersama Pj.Gubernur Babel, Sugito, PT. Pertamina (Persero) TBBM Pangkalbalam dan perwakilan kabupaten/kota, Senin (24/02/2025) di Kantor Gubernur Babel.

Bacaan Lainnya

Dikatakan Didit, bahwa DPRD Babel juga sudah menindaklanjuti aspirasi masyarakat terkait kebutuhan gas elpiji 3 kg. Sekaligus meminta agar Pertamina sudah siap dengan suplay stok gas elpiji 3 kg ini terlebih menjelang menghadapi puasa ramadan dan idul fitri 1446 H.

“Datanya harus fixs, jangan sampai kabupaten/kota hanya menyampaikan bahwa sudah cukup atau aman, tapi faktanya di lapangan berbeda atau justeru sebenarnya tidak cukup. Makanya para kepala daerah walikota bupati tolong disidak,” ajak Didit.

Didit juga meminta untuk dilakukan pengawasan penyaluran gas elpiji 3 kg, agar jangan sampai masyarakat dibiarkan terus frustasi, sehingga berapa pun harganya akan dibeli, asal barangnya ada.

Ia juga minta disperindag kabupaten kota kerjasama dengan Pertamina untuk mengecek kebenaran terhadap laporan penggunaan gas elpigi oleh pihak-pihak yang seharusnya tidak boleh menggunakan gas elpiji tersebut.

“Makanya sebesar apapun stoknya, kalau datanya tidak real maka beginilah keadaannya, dan tidak akan cukup-cukup,”kata Didit.

Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat agar jangan resah, karena Pertamina pastinya sudah menjamin daripada kebutuhan gas elpiji 3 kg menjelang puasa dan lebaran.

“Saya yakin sudah siap, tinggal kejujuran data aja, jangan sampai masyarakat tidak mampu justeru tidak dapat, tapi yang mampu dapat sampai 3 tabung gas,” sebutnya.

Sedangkan untuk soal harga, maka dirinya juga yakin bahwa sudah dilakukan sesuai dengan standar Harga Eceran Tertingi (HET) bisnis yang sudah ditentukan pemeritah. Namun untuk di daerah-daerah yang jangkauannya jauh maka tetap harus dihitung biaya transportasinya.

“Tapi kan kondisi sekarang ini mohon maap, misalnya dari Lubuk ke Sarang ikan jauh, maka tentu dana transportasinya juga harus dihitung, tapi yang tidak masuk akal adalah kalau di kota harganya yang justeru mahal, dan kalau bisa Pertamina jangan menaikan harga dulu, kondisi ekonomi kita tidak baik-baik saja,” tambahnya.

Sales Are Manager PT. Pertamina (Persero) TBBM Pangkalbalam, Andrew Wisnu Wardana memastikan kebutuhan stok gasl elpiji 3 kg di Babel sebelum dan setelah ramadan aman. Ia juga menjamin bahwa kuota yang disiapkan Pertamina juga sudah dilakukan sebagaimana aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Dan untuk peyaluran akan dilakukan secara bersama-sama dengan bersinergi bersama pemerintah sesuai dengan data yang ada di kabupaten/kota dan provinsi.

“Kalau by name, by adressnya sudah benar, maka kita akan menyalurkan ke rumah tangga yang benar-benar yang berhak mendapatkannya, agar program penyaluran gas subsidi ini dapat berjalan tepat sasaran,” ujar Andrew.

Dalam meningkatkan fungsi pengawasan penyaluran gas elpiji tepat sasaran, maka Pertamina juga siap bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah selaku pembuat kebijakan di daerah, misalnya kepada pemilik usaha yang tidak seharusnya atau tidak berhak mengunakan gas tersebut.

Menjelang puasa dan lebaran, Pj.Gubernur Bangka Belitung Sugito, juga ingin memastikan bahwa penyaluran gas epilji 3 kg dapat berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran. Makanya kata dia hal ini perlu dikoordinasikan dengan seluruh element terkait khususnya di kabupaten kota, agar kebutuhan dasar masyarakat jangan sampai terganggu.

“Agar semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka kita juga minat divalidasi dulu datanya, agar usulannya tidak salah antara faktual dengan perkembangan data yang update, termasuk saya meminta Biro Perekonomian dan disperindag juga melakukan pengawasan, pemantauan dan berkoordinasi,” tambah Sugito.

Ia menegaskan bahwa apabila ada penggunaan gas elpiji 3 kg yang tidak valid maka pihaknya akan berkoordinasi untuk melakukan pemantau agar penggunaan gas elpiji 3 kg ini berjalan sesuai dengan konstruksi yang telah ditetapkan pemerintah, yakni untuk warga miskin, usaha mikro kecil dan nelayan. (Tras).

Pos terkait