PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Aktivis muda dan penggiat sosial Bangka Belitung, Primus Jodi Setiawan menilai perlu adanya perhatian semua pihak terkait penyebaran kasus postifi covid-19, yang sekatang ini secara nasional masih sangat tinggi.
Guna mengatasi dan meredam penyebaran virus covid ini agar tidak terlalu masif, maka Pemerintah Pusat telah memberlakukan PPKM Darurat untuk daerah Pulau Jawa dan Bali.
Bahkan saat ini 15 daerah juga telah memberlakukan PPKM Darurat, sehubungan dengan masih tingginya penyebaran virus covid-19 tersebut.
Mellihat fenomena ini, Primus menilai perlu adanya antisipasi dari semua stakeholder di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhadap masalah ini, khususnya untuk ibukota provinsi, Kota Pangkalpinang.
“Saya rutin berdiskusi dengan para pihak yang memiliki wewenang di daerah, ya memberi saran bagaimana yang baik. Dalam mengambil kebijakan perlu tidaknya PPKM itu ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan,” kata Primus Jodi Setiawan, Senin (12/7).
Dia menambahkan salah satu indikasi tidak efektifnya penanganan Covid-19 ini adalah tidak mau mendengarkan saran-saran yang disampaikan para ahli, baik ahli kesehatan ataupun ahli lainnya sesuai bidangnya masing-masing.
“Saya bilang saya cemas akan terjadi seperti daerah lainnya, rumah sakit akan kolaps, banyak yang tidak bisa ditampung, banyak yang akan meninggal, kekurangan oksigen. Saya bayangkan kejadian daerah lain, jangan sampai terjadi di Pangkalpinang dan kabupaten-kabupaten di Babel ini. Sekarang waktunya para kepala daerah mengambil langkah antisipatif,” tegasnya. (TB01)