Wabup Basel Debby Sedih, Bangka Selatan Belum Dapat Predikat Kabupaten Layak Anak

Wakil Bupati Kabupaten Bangka Selatan, Debby Vita Dewi. (firly/tras)

Penulis: Huzari
BANGKASELATAN, TRASBERITA.COM — Wakil Bupati Bangka Selatan Debby Vita Dewi mengaku sedih, tahun 2021 ini Bangka Selatan belum meraih Kabupaten Layak Anak (KLA).

Untuk itu, Debby mengatakan akan terus berjuang bersama-sama seluruh stakeholde di Bangka Selatan untuk memenuhi kekurangan dan penyebab Kabupaten Bangka Selatan belum bisa mendapat predikat Kabupaten Layak Anak tahun 2021 ini.

Bacaan Lainnya

Ia berharap dengan kerja dan sinergi semua komponen masyyarakat, maka Kabupaten Bangka Selatan bisa meraih prestasi kabupaten layak anak di tahun 2022 mendatang.

“Kita sama-sama dengarkan apa yang perlu kami perbaiki dan apa yang menjadi kekurangan kami. Kami sedih, ketika mendengar kami tidak berhasil memperoleh KLA,” ujar Debby, saat menghadiri Focus Group Discussion Percepatan Kabupaten Layak Anak Kabupaten Bangka Selatan, di ruang pertemuan Gunung Namak, Kantor Bupati Bangka Selatan, Selasa (7/12/2021).

Sama halnya dengan Bupati Bangka Selatan Riza Herdavid. Menurut Riza Herdavid, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar Kabupaten Bangka Selatan segera mendapatkan predikat kabupaten layak anak.

Caranya, datangi langsung OPD yang belum melaksanakan ketentuan ini dan laporkan.

“Masih ada kendala sehingga Kabupaten Bangka Selatan belum mendapatkan predikat sebagai kabupaten layak anak. Ini harus kita genjot, bukan semata-mata untuk meraih predikat. Tetapi untuk kepentingan terbaik bagi anak,” ujarnya, usai membuka secara resmi FGD tersebut.

Sebagai narasumber Focus Group Discussion Percepatan Kabupaten Layak Anak Kabupaten Bangka Selatan ini adalah Kepala DP3ACSKB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dr Asyraf Suryadin MPd.

Pada kesempatan tersebut, Asyraf berharap Kabupaten Bangka Selatan segera menyandang predikat sebagai kabupaten layak anak.

Ia minta pembangunan di Bangka Selatan hendaknya menjamin penuh hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. (TRAS)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *