Laporan : lia
PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM – Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Heryawandi, berharap bersama Pj. Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali dapat memberikan perhatian serius, terutama yang terkait dengan kondisi pendapatan daerah Babel yang saat ini jauh menurun. Hal ini tidak terlepas dari belenggu berbagai aturan.
Namun Babel juga memiliki rencana besar yang selama ini ingin pendapatan dari royalty dapat bertambah, karena hal ini merupakan salah satu harapan menyelamatkan ekonomi daerah untuk membangun ke depan.
Hanya saja disayangkan hal ini belum terealisasi. Oleh karena itu diharapkan semua pihak termasuk PT.Timah Tbk, untuk memberikan perhatian khusus, agar sumberdaya mineral timah yang terus dikeruk selama ini dapat lebih dirasakan signifikan manfaatnya oleh masyarakat Bangka Belitung.
Menurutnya, persoalan ekonomi Babel saat ini memang menjadi perhatian semua pihak, karena timah tidak lagi menjadi sektor unggulan, namun faktanya hari ini kondisi ekonomi Babel masih didominasi dan tergantung dari sektor timah.
Sehingga hal ini harusnya sektor timah dapat dimaksimalkan untuk membangun sektor unggulan non pertambangan yang kelak dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat yang permanen di Babel.
”Banyak sektor yang selama ini sudah ada, hanya saja belum mampu kita garap secara lebih maksimal seperti sektor pertanian, kelautan, pariwisata dan lainnya. Padahal dari sektor inilah yang bisa menjadi sektor unggulan bagi pertumbuhan ekonomi Babel di masa mendatang,” harapnya saat ditemui wartawan, Kamis,(01/08/2024).
Ia menyebut bahwa kondisi ekonomi Babel mengalami penurunan dari pendapatan asli daerah maupun ketergantungan dari dana pusat. Pencapaian target yang diharapkan Bangka Belitung di APBD 2023 justeru realisasinya juga berada di bawah. Hal ini karena dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Makanya salah satunya kami dari fraksi partai Golkar, juga menyakini bahwa salah satunya yang dapat dilakukan adalah dengan mendesak pemerintah pusat agar segera meningkatkan royalti timah dari yang selama ini hanya 3 persen. Sehingga dengan royalty minim tersebut, tidak memungkinkan untuk menjadi sumber pendapatan membangun Babel lebih cepat,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ke depan di APBD Perubahan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dan RAPBD Babel 2025 harus ada skala prioritas. Untuk itu DPRD Babel juga akan mendorong pemeritah daerah melalui OPD-OPD terkait membuat perencanaan skala pembangunan ekonomi yang lebih prioritas.
“Makanya nanti kami dari DPRD Babel, juga akan melihat mana yang menjadi skala prioritas, yang bisa kita sinergikan dengan rencana pembangunan jangka panjang Bangka Belitung ke depan, yang hari ini tengah kita godok Raperdanya. Dan Agustus 2024 akan kita syahkan. Sebab mimpi Babel 20 tahun mendatang ada di dalamnya, makanya APBD kita juga harus mengikutinya, arahnya mau kemana, jangka menengahnya seperti apa, seperti itu,” tutupnya. (*/Tras)