BBM Pertalite Sulit Dibeli, Entah Apa Yang Terjadi Dengan Mu Pertamina..?

Kondisi antrian mobil di SPBU Kampung Dul, hingga pukul 19.30 WIB, Jumat (10/12/2021). (ist)

Editor: bangdoi ahada

BANGKA, TRASBERITA.COM — Miris.. begtulah yang banyak dikatakan warga Pangkalpinang dan sekitar.

Bacaan Lainnya

Pasalnya hampir sepekan ini, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite sulit didapat.

Hampir semua SPBU di wilayah Kota Pangkalpinang kosong.

Kalaupun ada, jadwal pengisian dari Pertamina juga tidak bisa ditebak kapan giliran SPBU tersebut akan dipasok BBM jenis pertalite.

“Miris, cari pertalite saja sekarang sangat sulit. Jika dahulu cari bensin sulit. Nah sekarang pertalite yang sulit. Entah apa yang terjadi dengan mu Pertamina,” ujar Aan, salah satu warga yang mengaku sudah dua jam ikut antri di SPBU Kampung Dul, Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah.

Kondisi yang dialami oleh Aan ini juga hampir serupa dengan kondisi di hampir seluruh SPBU di wilayah Pangkalpinang dan daerah perbatasan.

Seperti di SPBU Bukit Kejora, antrian mengular sejak pukul 13.00 WIB hingga malam hari.

Ratusan mobil terpaksa rela mengantri hanya untuk mendapatkan pertalite.

Terlihat juga di SPBU Bacang, Pangkalbalam, Jalan Soekarno-Hatta dan sejumlah SPBU di Pangkalpinang dan daerah perbatasan, mengalami nasib yang sama.

Entah sampai kapan kondisi seperti ini akan teraratasi oleh Pertamina sebagai pihak yang wajib mendistribusikan dan melayani masyarakat Bangka Belitung, khususnya ketersediaan BBM.

Pasalnya kondisi kesulitan BBM jenis pertalite ini sudah berlangsung sepekan ini.

Namun belum ada upaya penyelesaian persoalan tersebut.

Teriakan warga, baik di dunia maya maupun dunia nyata terhadap kesulitan mendapatkan BBM ini, harusnya sudah bisa membuka mata Pertamina dan pihak-pihak terkait yang memang diberi amanah untuk mengurusi soal BBM ini.

“Kita mau lihat apa yang akan dilakukan Petamina. Adakah terobosan mereka untuk mengatasi kesulitan BBM ini,” tukas Aan.

Kondisi ini lebih diperparah lagi, banyak penjual eceran juga tidak menjual Pertalite. Kalaupun ada, hanya dalam satu jam saja mereka sudah habis diserbu warga, meski harga satu liter bisa mencapai Rp 12.000.

Hanya saja, pantauan media ini di berberapa lokasi, terlihat sejumlah kendaraan (mobil) yang menurunkan puluhan jerigen berisi pertalite dari dalam mobil ke dalam rumah.

Entah untuk apa pertalite puluhan jerigen dimasukan ke dalam rumah tersebut.

Peristiwa ini tidak saja dilakukan satu mobil, namun banyak mobil-mobil serupa yang melakukan praktek seperti ini.

Sementra ribuan pemilik kendaraan motor dan mobil sedang kesulitan mendapatkan pertalie di SPBU-SPBU.

Kejadian seperti inii sebenarnya sering terjadi pada akhir-akhir tahun, antara bulan november dan desember serta memasuki bulan januari tahun baru.

Hanya saja, meski peristiwa seperti ini sering terulang, seakan tidak ada cara atau program untuk mengantisipasi persoalan yang sebenarnya sudah bisa diprediksi ini.

“Mestinya Pertamina dan pihak terkait yang berkompeten ngurusin BBM ini mau belajar dari peristiwa sebelumnya, sehingga pada tahun berikutnya tidak terulang lagi. Dan tolong juga basmi oknum warga yang menimbun Pertalite, untuk membesarkan perut mereka masing-masing tersebut,” tukas Aan, dengan nada emosi. (tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *