Datuk Marwan Pimpin MABMI Provinsi KBB, Begini Cita-citanya

PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Datuk Haji Marwan Al Ja’fari terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah (PW) Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (KBB) periode 2022-2026. Semasa kepemimpinannya ke depan, Marwan bercita-cita membawa nama MABMI hingga kancah internasional.

Pelantikan pengurus MABMI secara langsung dilakukan Ketua Umum PB MABMI Datok Sri H. Syamsul Arifin di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/11/2022). Hadir menyaksikan kegiatan pelantikan Dr. Ir. Ridwan Djamaluddin, M. Sc. Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

Bacaan Lainnya

Selain itu hadir juga Sultan Deli Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Datuk Sri H. Ramli Sutanegara (Ketua Dewan Adat PW. MABMI KBB), serta sejumlah pemangku adat Melayu wilayah Sumatera dan perwakilan tokoh adat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Saat menyampaikan pidato, Datuk Marwan bertekad ingin mengibarkan kejayaan adat Melayu tak hanya di lingkup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saja. Melainkan kejayaan adat Melayu ini ingin diperkenalkan hingga tingkat internasional. Hal ini memungkinkan, karena Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu daerah penghasil timah.

“Kita sebagai penduduk yang mendiami tanah kaya dengan timah seperti halnya Malaysia, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Laos bisa saling berkenalan, berkomunikasi berbagi pengalaman dan pandangan,” ungkap, Rabu (9/11/2022).

Sementara Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menyambut baik pelantikan Pengurus MABMI. Ia mengharapkan MABMI bisa bekerja sama membantu pemerintah daerah dan bersinergi melestarikan kebudayaan. MABMI bisa pula, menurut Pj Gubernur, menjadi wadah pengayom dan pemersatu masyarakat dengan seni dan budaya.

“MABMI mengokohkan spirit kebersamaan, kreasi dan kolaborasi lintas etnis untuk mewujudkan budaya Kepulauan Bangka Belitung yang khas, berdaya dan berjaya,” ungkapnya.

Pembangunan adat dan budaya secara berkesinambungan merupakan komitmen bangsa. Ridwan menambahkan, masyarakat Melayu merupakan bagian dari integral Bangsa Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan, pemeliharaan dan pemberdayaan.

“Diperlukan wadah untuk masyarakat yang berbahasa dan berbudaya Melayu di rumpun Melayu,” sarannya. (tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *