Pemanfaatan Sumber Daya Genetif dalam Menunjang Ketahanan Pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Rossa Amilia, Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Pertanian Universitas Bangka Belitung. (ist)

Oleh : Rossa Amilia
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Pertanian
Universitas Bangka Belitung

OPINI, TRASBERITA.COM — Pemanfaatan Sumber Daya Genetik di beberapa negara saat ini semakin meningkat.

Bacaan Lainnya

Namun demikian pencurian Sumber Daya Genetik dan/atau Pengetahuan Tradisional untuk tujuan komersial (biopircay) dan penyalahgunaan pemanfaatan sumber daya genetik (misappropriation) juga semakin banyak.

Rezim Hak Kekayaan Intelektual, khususnya Paten dan Perlindungan Varietas Tanaman tidak memberikan perlindungan yang cukup atas sumber daya genetik dan pengetahuan tradisional.

Pentingnya perlindungan sumberdaya genetik dilatar belakangi fakta bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di antara dua benua besar, yaitu Asia dan Australia memiliki posisi sangat strategis dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan sekaligus endemisitas spesies flora dan fauna yang tinggi.

Kekayaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) yang tersimpan di wilayah perairan (marine mega biodiversity) Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, sedangkan di daratan merupakan nomor dua di dunia setelah Brazil.

Kekayaan kehati ini mencakup genetik, spesies hingga beranekaragam ekosistem unik.

Keanekaragaman hayati dan sumber daya genetiknya yang dimiliki Indonesia, selain menjadi potensi yang luar biasa untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia juga menjadi menarik bagi negara-negara yang tidak memiliki sumber daya tetapi memiliki teknologi untuk dapat memanfaatkannya.

Hal ini menjadi tantangan dan ancaman bagi kita apabila tidak mampu mengelolanya dengan baik.

Oleh karena itu potensi keragaman genetik Indonesia harus dijaga dan dicegah agar tidak beralih kepada pihak asing tanpa sepengetahuan atau persetujuan pemerintah.

Indonesia perlu mengalokasikan investasi untuk melakukan riset secara komprehensif terkait potensi pemanfaatan kehati dan sumber daya genetik asli yang tersebar di seluruh daerah yang masih belum semuanya di eksplorasi.

Hal ini mengingat bahwa sumber daya genetik memiliki nilai strategis untuk keutuhan pangan, kesehatan, energi, ekonomi, keamanan negara, perkembangan teknologi dan lingkungan serta sebagai bentuk kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber Daya Genetik adalah material tumbuhan, binatang, atau jasad renik yang mengandung unit-unit yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan, baik yang bernilai aktual maupun potensial untuk menciptakan galur, rumpun, atau spesies baru.

Sumber Daya Genetik (SDG) tanaman sangat berperan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan.

Saat ini beberapa varietas komoditas tanaman telah dimanfaatkan secara intensif sebagai pangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Namun demikian sejumlah spesies tanaman lainnya yang belum dimanfaatkan, diketahui memiliki potensi dalam mendukung program pemuliaan tanaman.

Sumber daya genetik dapat dimanfaatkan secara langsung dan tidak langsung.

Manfaat langsung berupa nilai ekonomi yang nyata yakni berupa sumber benih dan bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual yang tinggi, sedangkan untuk manfaat secara tidak langsung berupa potensi nilai ekonomi yang dapat digunakan sebagai kegiatan pemuliaan sehingga dapat menghasilkan varietas unggul untuk mendapatkan produk baru yang berkualitas tinggi.

Dalam kegiatan pemanfaatan sumber daya genetik sangat berkaitan dengan kegiatan  koleksi dan penelitian atau riset.

Kegiatan ini berguna untuk mendapatkan sumber baru baik itu kimia, gen, organisme serta produk alamiah lainnya.

Dalam hal ini bertujuan untuk memenuhi kebetuhan sandang, papan, pangan dan obat-obatan yang kemudian dilakukan proses seleksi untuk dibudidayakan.

Ketahanan pangan juga dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya genetik.

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun  mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Ketahanan pangan menjadi salah satu inti permasalahan dalam dunia pembangunan pertanian.

Ketahanan pangan sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial, ketahanan nasional, stabilitas sosial dan  stabilitas ekonomi.

Dalam hal ini diperlukan kegiatan diversifikasi pangan yang dapat mendukung stabilitas ketahanan pangan sebagai pilar dalam pemanfaatan ketahanan pangan.

Salah satu bentuk pengembangan sumber daya genetik tanaman dapat dilakukan melalui kegiatan eksplorasi, evaluasi, dokumentasi dan kemudian pemanfaatannya.

Tersedianya variabilitas sumber daya genetik tanaman untuk pangan dan pertanian sangatlah penting.

Kegiatan ini sangat penting bagi pemulia tanaman untuk menciptakan varietas baru untuk tanaman yang memiliki kualitas yang sangat bermutu baik dengan nilai yang lebih tinggi.

Pemanfaatan sumber daya genetik di Bangka Belitung khususnya sumber daya genetik lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain, sehingga perlu untuk dijaga kelestariannya dengan cara  melakukan identifikasi, konservasi dan karakterisasi sumber daya genetik lokal.

Pemerintah daerah, petani dan masyarkat menjadi salah satu contoh peran aktif dalam upaya untuk melestarikan sumber daya genetik yang sudah mulai langka, sehingga dapat mengembangkan sumber daya genetik yang berpotensial dan memiliki nilai jual bagi daerah.

Salah satu komoditas yang berkembang luas di Bangka Belitung adalah padi ladang.

Sejak beberapa tahun terakhir pemerintah daerah Bangka Belitung telah melakukan upaya eksplorasi, identifikasi dan karakterisasi padi ladang tersebut.

Dalam rangka untuk melindungi dan melestarikan berbagai varietas padi ladang lokal Bangka Belitung.

Kebutuhan pangan nasional dari tahun ke tahun meningkat, dimana jumlah penduduk semakin meningkat.

Kebutuhan beras nasional pada tahun 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 32,07 juta ton, mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton (BPS, 2022).

Luas panen dan produksi padi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2022 diperkirakan sebesar 15.909 hektare, mengalami penurunan sebanyak 2.369 hektare atau 12,96 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 18.278 hektare.

Produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 62.641 ton GKG, mengalami penurunan sebesar 7.855 ton GKG atau 11,14 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sekitar 70.496 ton GKG.

Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 37.130 ton, mengalami penurunan sebanyak 4.655 ton atau 11,14 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 41.785 ton (BPS Babel, 2022).

Menurunnya tingkat ketahanan pangan atau produktivitas padi di Bangka Belitung menjadi perhatian bagi seluruh elemen, baik pemerintah, masyarakat, petani, pemulia tanaman dan lainnya.

Hal ini merupakan suatu ancaman karena pertumbuhan penduduk meningkat dan tingkat ketahanan pangan khususnya padi menurun.

Pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan tingkat ketahanan pangan yang semakin menurun tersebut.

Gagal panen merupakan salah satu peristiwa dari ketidakmampuan varietas padi untuk dapat bertahan dari cekaman lingkungan.

Gagal panen menjadi salah satu kasus yang harus diperhatikan terkait dengan pertumbuhan tanaman dan pemuliaan tanaman.

Progam pemuliaan tanaman padi dapat diterapkan untuk menghindari menurunnya tingkat ketahanan pangan di Bangka Belitung.

Pemuliaan tanaman merupakan seni yang mempelajari adanya pertukaran dan perbaikan sifat tanaman yang diwariskan pada suatu populasi baru dengan sifat genetik yang baru.

Pemuliaan tanaman bertujuan untuk menjaga agar tanaman tidak terjadi erosi genetik akibat cekaman lingkungan sekitar.

Program pemuliaan tanaman merupakan suatu solusi yang tepat guna meningkatkan kualitas dan kuantitas padi sehingga produktivitas padi tidak menurun dan berdampak baik bagi ekonomi masyarakat di Bangka Belitung. (*/tras)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *