PANGKALPINANG, TRASBERITA.COM — Tuntutan masyarakat di delapan desa di Kabupaten Bangka, yakni Desa Bukit Layang, Bakam, Dalil, Mangka, Mabat, Puding Besar, Kayu Besi dan Desa Sempan terhadap PT Gunung Maras Lestari (GML) akhirnya menemukan titik terang.
Direktur PT GML Dato Ramli Sutanegara, kepada Redaksi Trasberita.com, Jumat (2/7/2021) malam mengatakan, sebagai investor pihaknya menyetujui tiga kesepakatan yang sebelumnya diajukan oleh masyarakat di delapan desa tersebut.
“Ini semata-mata demi kesejahteraan masyarakat. Ini juga bukti kalau kita peduli. Sebagai investor kita wajib memberikan kontribusi kepada masyarakat di sekitar wilayah dimana kita berinvestasi,” ujar Dato Ramli.
Dikatakan Dato Ramli, dalam pertemuan antara pihak PT GML dan perwakilan masyarakat delapan desa yang berlangsung di Ruang OR Setda Bangka, Kamis (1/7/2021) kemarin, PT GML berkomitmen memenuhi tiga poin tuntutan yang selama ini ajukan masyarakat.
“Dengan dipenuhinya tiga tuntutan tersebut, artinya polemik yang selama ini terjadi, sekarang menjadi clear. Mudah-mudahan kedepan, masyarakat semakin mendapatkan manfaat yang besar dari kehadiran kita. Dan kita juga mendapat kemudahan serta kenyamanan dalam berinvestasi,” harap Dato Ramli, yang pernah menjadi Anggota DPRD Sumsel dua periode dan Anggota MPR RI Dapil Sumsel 1999-2004.
Tiga Point Kesepakatan:
1. PT GML berkomitmen membangun plasma di delapan desa (Desa Bukit Layang, Bakam, Dalil, Mangka, Mabat, Puding Besar, Kayu Besi dan Desa Sempan) minimal 20 persen dari luas kebun inti.
2. PT GML berkomitmen merekrut tenaga kerja di delapan desa untuk bekerja di PT GML sesuai porsi dan kebutuhan.
3. PT GML berkomimen menambah besaran CSR Tahun 2021 dari Rp 35.000 per hektar menjadi Rp 42.000 per hektar kepada delapan desa dalam bentuk sumbangan pihak ketiga dan akan dibayar di awal tahun. (TB02)
