Penulis: Meilanto
Pegiat Sastra dan Sejarah Babel
BANGKABELITUNG, TRASBERITA.COM — Kebahagiaan orang tua saat buah hatinya tumbuh sehat.
Seiring waktu, buah hatinya bertambah usia.
Kebahagiaan itu bertambah melihat buah hatinya mulai mencoba berjalan.
Dari mulai tengkurap, ngerangkung, berdiri, menyusuri dinding dan akhirnya bisa berjalan sendiri.
Namun, ada kekhawatiran orang tua melihat buah hatinya sudah berusia setahun lebih belum bisa berjalan.
Memang, usia anak bisa berjalan pada rentang usia 11-15 bulan dan paling akhir ketika anak berusia 18 bulan atau 1,5 tahun.
Orang tua tidak perlu khawatir. Para pendahulu kita sudah mewariskan pengetahuan yang luar biasa. Coba gunakan daun ini!
Daun Reringan
Barangkali daun ini masih asing ditelinga kita karena memang hanya orang-orang tua yang mempercayai khasiat daun ini.
Daun reringan atau dikenal juga dengan nama seringan atau ringan-ringan.
Tumbuhan dengan nama yang sama dengan nama daunnya ini termasuk tanaman yang mudah tumbuh. Tinggal stek saja.
Secara fisik, urat daun berpangkal dari tulang daun dan tulang daun sampai ke tangkai.
Pinggir daun agak sedikit bergelombang. Urat daun seperti membentuk jalur atau menjalar.
Bagaimana cara memanfaatkannya, supaya anak bisa berjalan?
Beberapa daun ujung dipatahkan pada pangkal, kemudian pukul-pukul (seperti diplasah) pada kaki anak.
Sebelum diplasah baca bismillah dan solawat, kemudian yang memelasah harus neratap (meratap) sak due tige, cepat men tau bejalan ke tempat yang benar.
Saat memelasah, jangan sampai mengenai tangan anak karena hal itu dipercayai anak akan ringan tangan melakukan hal-hal negatif.
Lakukan plasah tiga malam atau tujuh malam. Insyaallah anak bisa berjalan.
Saat memelasah cukup pelan saja sebagai simbol (jangan be dak) kata orang tua dulu.
Selain itu, daun reringan juga banyak manfaatnya diantaranya sebagai bahan campuran mandi bagi perempuan pasca melahirkan.
